Peristiwa

Menteri KLH Dorong Integrasi Program Gizi dan Pengelolaan Lingkungan di Bali

Minggu, 14 September 2025 | 17:26 WIB
Menteri KLH Dorong Integrasi Program Gizi dan Pengelolaan Lingkungan di Bali

ILUSTRASI. Menteri KLH Dorong Integrasi Program Gizi dan Pengelolaan Lingkungan di Bali.


Reporter: Tendi Mahadi  | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (KLH/BPLH), Hanif Faisol Nurofiq menegaskan pentingnya sinergi antara pemenuhan gizi dan perlindungan lingkungan saat meninjau langsung Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polda di Denpasar, Bali, Sabtu (13/9).

Hanif bilang, kunjungan ini menjadi bukti nyata bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dapat berjalan seiring dengan upaya menjaga kelestarian lingkungan. SPPG Polda saat ini mampu menyediakan 3.577 porsi makanan setiap hari bagi sembilan penerima manfaat, mulai dari Posyandu hingga sekolah menengah atas.

Program ini dikelola oleh Yayasan Kemala Bhayangkari dan telah menerapkan langkah ramah lingkungan, antara lain penggunaan wadah makanan guna ulang, pembatasan plastik sekali pakai, serta pengurangan menu yang berpotensi menghasilkan sampah organik.

Hanif menekankan bahwa integrasi pengelolaan sampah dan limbah dalam layanan gizi harus menjadi standar utama.

Baca Juga: Badan Gizi Nasional Lapor Anggaran Tembus Rp 268 Triliun di 2026, Begini Rinciannya

“Ada dua hal pokok yang harus kita tangani, yakni sampah padat dan limbah domestik. Potensi sampah dari layanan ribuan orang per hari bisa sangat besar, sehingga pengelolaannya harus dilakukan dengan benar agar tidak menjadi beban lingkungan,” jelas Hanif dalam keterangannya, Minggu (14/9).

Dalam kesempatan ini, Menteri Hanif juga mengingatkan pentingnya menjaga kualitas lingkungan Bali sebagai wajah Indonesia di mata dunia.

“Konversi lahan wajib disudahi. Bali harus kita jaga sebaik-baiknya. Program gizi seperti MBG ini akan semakin kuat bila berjalan seiring dengan perlindungan lingkungan dan praktik ekonomi sirkular,” tegasnya.

Melalui pendekatan ini, Program Makan Bergizi Gratis tidak hanya meningkatkan kesehatan dan pemenuhan gizi masyarakat, tetapi juga menghadirkan solusi nyata dalam pengelolaan sampah, penguatan ekonomi lokal, serta pelestarian lingkungan.

Sinergi gizi dan lingkungan ini diharapkan menjadi model pembangunan berkelanjutan yang sejalan dengan agenda nasional dalam mengatasi persoalan gizi, lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat.

Selanjutnya: AP5I Wanti-Wanti Dampak Kasus Udang Radioaktif Terhadap Ekspor Perikanan Indonesia

Menarik Dibaca: Daftar 7 Film Biografi Tokoh Dunia Ternama dan Berpengaruh, Sudah Nonton Semua?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Terbaru