BUMN - BANDUNG. Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, selama empat tahun terakhir, kondisi BUMN semakin kuat dan kokoh. Hal ini seiring dengan pertumbuhan kinerja yang positif.
“Sampai 31 Desember 2018, total aset BUMN telah menembus angka Rp 8.092 triliun, naik signifikan dari capaian 2015 lalu sebesar Rp5.760 Triliun,” ujar Rini dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (12/3).
Adapun laba BUMN tumbuh menjadi Rp 188 triliun dari sebelumnya Rp 150 triliun pada 2015. Kontribusi BUMN terhadap APBN pun melonjak menjadi Rp 422 triliun atau naik Rp 119 triliun dari 2015 sebesar Rp 303 triliun.
Besarnya kontribusi BUMN dalam pembangunan infrastruktur terlihat dari capex BUMN pada 2018 mencapai Rp 487 triliun, meningkat dari 2015 sebesar Rp 221 triliun dengan tetap didominasi sektor infrastruktur.
Salah satu pendorong positifinya kinerja adalah sinergi BUMN. Sebab dulu, persaingan sengit antar BUMN perbankan malah berakhir munculnya kerugian negara.
"Dalam kondisi sekarang, maka bagaimana kita bisa makin menciptakan sinergi antar BUMN, bagaimana kita bisa menyelesaikan pekerjaan rumah yang belum selesai,” ungkapnya seraya mengatakan target laba BUMN pada 2019 sebesar Rp 225 triliun.
Untuk mencapainya, sinergi tentu saja harus terus ditingkatkan. Misal, perusahaan kontruksi harus mengutamakan membeli baja ke PT Krakatau Steel. Sementara perjalanan dinas via udara seluruh BUMN selayaknya menggunakan layanan PT Garuda Indonesia.
Rini menegaskan, soliditas dan sinergitas antar BUMN harus dimulai dari puncak pimpinan tertinggi masing-masing perusahaan agar memberikan contoh untuk diikuti hingga pekerja di lapangan.
BUMN yang bergerak dalam satu industri yang sama sekalipun harus mampu memahami semangat sebagai satu keluarga yang saling bahu membahu mencapai hasil yang lebih besar.
Untuk makin meningkatkan sinergi tersebut, Kementerian BUMN dan Forum Human Capital Indonesia (FHCI) menggelar BUMN Great Leaders Camp.
Ketua FHCI Herdy Harman mengatakan, BUMN Great Leader Camp diikuti 181 peserta, dengan rincian 152 orang Dirut, 4 Wakil Dirut, 25 Eselon I dan II Kementerian BUMN, dan 4 pemimpin redaksi. Selama tiga hari, FHCI merancang berbagai kegiatan di dalam dan luar kelas yang menjalin interaksi dan kerja sama intensif di antara ratusan peserta tersebut.
“Sinergi antar BUMN semakin intens dilakukan. Teranyar, rekrutmen bersama yang membuka 11.000 lowongan. Begitupun dengan aplikasi pembayaran non tunai Link Aja yang mempersatukan BUMN perbankan dan telekomunikasi,” ucapnya.
Herdy menilai, sekalipun aktivitas sinergi makin banyak dilakukan secara riil, pihaknya pantang cepat berpuas diri.
Sebab, kolaborasi terutama di bidang human capital masih bisa terus dilakukan dalam cakupan human capital yang memang luas. (Kontributor Bandung, Reni Susanti)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul: "Menteri Rini Sebut Aset BUMN Capai Rp 8.092 Triliun"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News