Mitra banyak mengeluh pasca operasional kantor Gojek Lampung ditutup

Jumat, 13 September 2019 | 15:00 WIB Sumber: TribunNews.com
Mitra banyak mengeluh pasca operasional kantor Gojek Lampung ditutup

ILUSTRASI. Logo baru Gojek


“Untuk orderan juga alhamdulillah masih lancar dan banyak juga yang onbid kok. Saya lihat sekarang ini kayaknya sudah pada paham teman-teman pengemudi dan pada onbid semua,” katanya.

Offbid yang dilakukan para mitra Driver untuk merespon pemangkasan insentif mendapat tanggapan dari banyak pihak, termasuk pengamat asal Sumbagsel Yan Sulistyo. Yan berpendapat bahwa aksi protes dari para mitra adalah bentuk belum dipahaminya model bisnis berbasis teknologi. Sehingga menganggap pemangkasan insentif akan merugikan pihak mitra.

Yan berkomentar, tarif ojek online selama ini dipersepsikan terjangkau atau murah oleh masyarakat. Sehingga dengan tarif yang lebih tinggi saat ini menyebabkan munculnya gejolak pada driver ojek online.

Baca Juga: E-commerce mulai kutip bayaran ke merchant, idEA: Itu namanya monetisasi pasar

“Sekarang kan tarifnya lebih tinggi, tentu risikonya dalam bisnis itu seperti bandul. Sehingga dalam konteks bisnis, kalau tarif driver online itu akan meningkat ya tentu insentif akan turun. Konsekuensinya harus diterima oleh mitra,” sebutnya.

Permasalahan yang mengemuka dalam ruang lingkup driver ojek online, kata Yan, adalah hilangnya insentif. Padahal insentif dari operator tidak hilang, hanya berkurang akibat kenaikan tarif.

Pengurangan insentif ini untuk menyeimbangkan tarif per kilometer yang naik. Pendapatan mitra dinilai Yan sudah terakomodir dalam tarif baru yang diatur pemerintah.
“Di dalam Kepmenhub 438 juga dijelaskan ada alokasi untuk biaya operasional seperti asuransi dan bensin, maka mitra diminta fokus pada pendapatan organic,” ujarnya.

Baca Juga: Mau tahu strategi bisnis Bukalapak paska dikabarkan PHK karyawan? simak ini...

“Para mitra sebaiknya memahami skema bisnis yang berkembang. Jika dulu mitra dapat mengandalkan pendapatannya dari insentif, sekarang sudah tidak bisa lagi karena insentif bukanlah sumber pendapatan yang utama. Insentif adalah hak prerogatif aplikator yang besarannya tergantung dari kemampuan masing-masing aplikator,” pungkasnya.

Yan meminta agar driver ojek online memahami kebijakan yang telah diberlakukan. Selain itu juga mengerti role model bisnis dari aplikator.

“Teman-teman driver ini belum memahami role model bisnis dari aplikator. Yang dipahami hanya dari sisi mereka saja, yaitu pendapatan tarif per kilometer dan tarif,” tutup Yan. (Hendra Gunawan)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Operasional Kantor Gojek Ditutup, Mitra Kesulitan Bila Ada Masalah"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .
Terbaru