Modernland akan luncurkan produk ruko di Kota Modern yang dikembangkan

Selasa, 10 Maret 2020 | 16:16 WIB   Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk
Modernland akan luncurkan produk ruko di Kota Modern yang dikembangkan

Perumahan?Kota Modern yang dikembangkan?Modernlad Realty


INDUSTRI PROPERTI - JAKARTA. PT Modernland Realty Tbk (MDLN) melihat proyek infrastruktur yang dikembangkan di wilayah Tangerang akan berdampak positif terhadap proyek Township Kota Modern yang dikembangkan perseroan.

Bandara Soekarno Hatta akhir tahun lalu telah mengoperasikan landasan pacu (runway) ke-3 yang meningkatkan jumlah kapasitas pergerakan pesawat sebesar 30% di bandara internasional itu. Sementara dalam waktu dekat akan beroperasi ruas tol Kunciran - Bandara Soekarno-Hatta (14,2 Km), yang masuk dalam rangkaian pembangunan Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2.

Baca Juga: Kongsi Modernland (MDLN) dan Lotte Garap Proyek Properti Rp 2 Triliun

Dua proyek infrastruktur itu diyakini akan mendorong pengembangan Kota Modern. Oleh karena itu, MDLN akan menyiapkan pengembangan baru untuk menyambut baik kehadiran proyek-proyek itu. Tol Kunciran-Bandara Soekarno-Hatta ditargetkan akan beroperasi pada pertengahan tahun 2020 dan salah satu pintu tolnya akan dibangun hanya 800 meter dari Kota Modern.

“Kami menyambut baik segera beroperasinya tol Kunciran-Bandara Soetta. Dan kami optimis Kota Modern akan semakin berkembang pesat jika jalan tol JORR 2 telah beroperasi semua karena akan semakin mudah dan cepat dicapai dari berbagai arah,” kata Helen Hamzah, Director Marketing Urban Development PT Modernland Realty Tbk.

Saat ini, Modernland Realty masih memiliki cadangan lahan di Kota Modern yang berada di lokasi terdepan. Salah satu lahan premium tersebut akan dikembangkan menjadi properti komersial bertajuk Ruko Golf Boulevard Commercial Park.

Proyek komersial itu akan dibangun di atas lahan seluas 6.000 m² akan dibangun ruko bergaya desain Modern Tropis dalam jumlah terbata yakni hanya 40 unit.

Baca Juga: Modernland Realty klaim raih marketing sales hampir Rp 4 triliun

Editor: Handoyo .

Terbaru