JEP Tanjung Lesung - PANDEGLANG. Plesiran ke daerah di Indonesia tak lengkap rasanya jika tak membawa kerajinan atau kain khasnya. Batik, misalnya menjadi kain yang dapat ditemui di daerah di Indonesia. Setiap daerah memiliki motif unik yang menjadi ciri khas masing-masing daerah.
Di Banten tentu tak terkecuali, terdapat batik khas dengan motif Badak Bercula Satu yang sekaligus menjadi ikon daerah paling barat di Pulau Jawa tersebut. Selain badak ada pula motif lesung, buah-buahan, dan tak ketinggalan Gunung Krakatau.
Baca Juga: Melihat proses pembuatan gula aren di Desa Tanjungjaya, Pandeglang
Untuk warna sendiri batik Banten yang termasuk batik pesisir dapat dikatakan didominasi warna cerah. Meski tak luput ada juga biru kehitam-hitaman yang menjadi khas suku di Banten yaitu Baduy.
Ingin mengetahui lebih dalam mengenai batik Banten bagaimana proses pembuatannya, wisatawan dapat mengunjungi Kampung Wisata Cikadu. Letaknya tak jauh dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung.
Teh Uus, pengrajin batik di Kampung Cikadu menuturkan, kebanyakan turis disini memang ingin melihat langsung proses pembatikan. Oh iya semua pengrajin batik di Cikadu terutama bagian canting digeluti oleh kaum wanita disana.
"Kita di sini kelompok, nah bagi yang mau belajar bisa kesini," kata Uus saat ditemui Tim Jelajah Ekonomi Pariwisata Tanjung Lesung, di Kampung Cikadu, Pandeglang, Banten, pada Selasa (1/10).
Baca Juga: Menumbuk melinjo menjadi emping, aktivitas turun-temurun di Desa Banyuresmi
Pengrajin lainnya yaitu Misnah menambahkan, tiap pengrajin disini tak dapat dipastikan mampu meyelesaikan berapa banyak kain saban bulan. "Nggak menentu kalau dalam sebulan bisa jadi berapa, misal kayak Teh Uus dia juga sistem borongan jadi ya nggak bisa sebulan misal bisa dua atau berapa," sambung Misnah.
Nah bagi wisatawan yang sedang liburan ke Tanjung Lesung arau Banten, Kampung Cikadu patut masuk list kunjungan dalam perjalanan. Selain menambah ilmu soal proses batik tentu dapat memuaskan diri bagi yang hobi mengoleksi kain batik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News