Mulai 25 Januari 2022, di Beberapa Wilayah Indonesia Matahari Terbenam Lebih Lambat

Senin, 24 Januari 2022 | 10:18 WIB   Penulis: Arif Budianto
Mulai 25 Januari 2022, di Beberapa Wilayah Indonesia Matahari Terbenam Lebih Lambat

ILUSTRASI. Mulai 25 Januari 2022, di Beberapa Wilayah Indonesia Matahari Terbenam Lebih Lambat


FENOMENA ASTRONOMI - Di beberapa wilayah Indonesia akan mengalami fenomena Matahari terbenam lebih lembat mulai 25 Januari 2022 sampai akhir bulan. Beberapa wilayah, seperti Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara akan mengalami fenomena Matahari terbenam lebih lambat ini.

Rotasi Bumi menyebabkan penghuni di dalam planet tersebut mengalami fenomena siang dan malam. Di beberapa belahan Bumi akan mengalami perpindahan dari siang ke malam atau sebaliknya bervariasi.

Baru-baru ini LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) mengungkapkan bahwa di beberapa wilayah Indonesia akan mengalami fenomena Matahari terbenam lebih lambat dari biasanya. Femomena ini akan terjadi besok 25 Januari 2022 sampai akhir bulan ini jika diamati dari Jawa, Bali dan Nusa Tenggara.

Ada apakah gerangan sang surya?

Dikutip dari laman resmi LAPAN, Andi Pangerang dari Pusat Riset Antariksa BRIN menjelaskan fenomena tersebut ditinjau dari aspek atronomis.

Pada dasarnya, Bumi berotasi terhadap sumbunya dengan kemiringan 66,6 derajat terhadap bidang edar atau ekliptika. Pada saat bersamaan, Bumi juga mengelilingi Matahari dengan sumbu rotasi serupa.

Baca Juga: NASA Akan Mengunjungi Asteroid Lebih Kecil Dari Bus, Diduga Dapat Menimbulkan Bahaya

ILUSTRASI: Matahari terbenam

Kemiringan sumbu rotasi Bumi saat mengelilingi Matahari ternyata bedampak terhadap waktu terbit dan terbenamnya Matahari yang bervariasi dalam kurun waktu satu tahun. Bisa jadi lebih cepat atau lebih lambat.

Sederhananya, bila sumbu rotasi di belahan utara Bumi dan kutub utara Bumi miring ke arah Matahari, maka sang surya akan terbit lebih cepat dan terbenam lebih lambat di belahan utara Bumi.

Ini terjadi saat solstis Juni, yaitu ketika Matahari berada di paling Utara saat tengah hari yang terjadi setiap tanggal 20 atau 21 Juni setiap tahun.

Sebaliknya, bila sumbu rotasi di belahan selatan Bumi dan kutub selatan Bumi miring menjauhi Matahari. Maka Matahari akan terbit lebih lambat dan juga terbenam lebih cepat di belahan selatan Bumi. Ini terjadi saat solstis Desember, yaitu kondisi ketika Matahari berada paling Selatan saat tengah hari. 

Fenomena tersebut terjadi setiap tanggal 21 atau 22 Desember setiap tahun. Untuk mengetahui informasi lebih detail, Anda dapat mengunjungi website atau situs resmi: edukasi.sains.lapan.go.id.

Baca Juga: Apa yang Disebut Planet Luar Surya? Begini Penjelasannya, Termasuk Jumlahnya

Berbicara tentang fenomena Matahari terbenam lebih lambat, beberapa kota besar di wilayah pulai Jawa, Bali dan Nusa Tenggara akan merasakan fenomena ini. Termasuk ibukota Provinsi masing-masing, seperti Surabaya, Semarang, Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Denpasar, Kupang, dan Mataram.

Jadi jangan kaget ya bila menunggu waktu Maghrib ternyata Matahari masih terlihat cerah di arah barat mulai besok, 25 Januari 2022 sampai akhir bulan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Arif Budianto

Terbaru