Naik cepat, tingkat keterisian rumah sakit di Depok untuk pasien Covid-19 sudah 80%

Jumat, 18 Juni 2021 | 13:25 WIB Sumber: Kompas.com
Naik cepat, tingkat keterisian rumah sakit di Depok untuk pasien Covid-19 sudah 80%

ILUSTRASI. Naik cepat, tingkat keterisian rumah sakit di Depok untuk pasien Covid-19 sudah 80%


COVID-19 - DEPOK. Keterisian tempat tidur (bed occupancy rate, BOR) isolasi untuk pasien Covid-19 di rumah-rumah sakit di Depok sudah mencapai 80% per Jumat (18/6/2021). 

"BOR kita saat ini 80%. Kami sedang upayakan penambahan tempat tidur isolasi di beberapa RS," kata juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana, kepada wartawan pada Jumat. 

Keterisian tempat tidur isolasi bagi pasien Covid-19 memang meningkat tajam seiring dengan melonjaknya kasus Covid-19 yang juga naik secara signifikan imbas libur Lebaran 2021. 

Baca Juga: Cara mudah mencegah penularan virus corona di tengah ledakan kasus Covid-19

Tak hanya di Depok, situasi yang sama juga telah dialami DKI Jakarta dan kota-kota sekitar, serta wilayah-wilayah tujuan mudik di Indonesia. 

Depok sempat mengalami titik terendah jumlah pasien Covid-19 dalam 9 bulan terakhir, yakni pada 19 Mei 2021 dengan jumlah 978 pasien pada hari itu. 

Pada 31 Mei 2021, keterisian tempat tidur isolasi bagi pasien Covid-19 masih di bawah 50%. 

Namun, dalam tempo tak sampai sebulan, per kemarin jumlah pasien Covid-19 di Depok telah mencapai 2.837 orang yang harus menjalani isolasi mandiri maupun dirawat di fasilitas kesehatan. 

Baca Juga: Angka kematian akibat Covid-19 global bertambah 2 juta hanya dalam 166 hari

Sebagai gambaran, per Senin (15/6/2021) lalu, BOR Covid-19 di Depok masih mencapai sekitar 60%-65%. Esoknya, Selasa (16/6/2021), jumlahnya sudah 70%-75%, sebelum meningkat terus jadi 80% per hari ini. 

"Tentunya ini merupakan peningkatan yang cukup tajam bila dibandingkan dengan minggu lalu," kata Dadang.


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Meningkat Cepat, Keterisian RS di Depok untuk Pasien Covid-19 Sudah 80 Persen".
Penulis : Vitorio Mantalean
Editor : Sandro Gatra

Selanjutnya: WHO minta Indonesia terapkan pembatasan sosial berskala besar, ini alasannya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru