Nasabah Bank DKI Diminta Tak Perlu Khawatir, Legislator: Dana 100 Persen Aman

Sabtu, 12 April 2025 | 14:17 WIB
Nasabah Bank DKI Diminta Tak Perlu Khawatir, Legislator: Dana 100 Persen Aman

ILUSTRASI. Warga bersiap melakukan transaksi di mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Galeri Bank DKI di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (10/4/2025). Layanan transaksi antar bank melalui ATM Bank DKI telah kembali beroperasi secara penuh usai selesainya proses pemeliharaan sistem layanan dan Pemprov DKI Jakarta memastikan keamanan dana nasabah yang tersimpan di Bank tersebut. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/nz


Reporter: Yudho Winarto  | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Andri Santosa meminta para nasabah Bank DKI untuk tetap tenang menyikapi gangguan sistem layanan yang masih dalam proses pemulihan.

Insiden tersebut terjadi sejak lebih dari 10 hari lalu, bertepatan dengan momentum menjelang Hari Raya Idul Fitri 2025.

Baca Juga: Senada Gubernur DKI Jakarta, Bank DKI Pastikan Data dan Dana Nasabah Tetap Aman

Andri menegaskan bahwa dana nasabah dijamin aman dan tidak ada satu pun yang hilang maupun berkurang.

“Nasabah Bank DKI tidak perlu khawatir karena dana mereka dipastikan 100 persen aman,” ujar Andri dalam keterangannya yang diterima Jumat (11/4).

Ia menambahkan bahwa gangguan ini murni bersumber dari permasalahan sistem layanan dan bukan karena kelalaian Bank DKI secara tunggal.

Menurutnya, sistem layanan perbankan melibatkan berbagai institusi lain seperti Bank Indonesia (BI), BI-FAST, hingga Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Yang namanya sistem layanan itu tidak hanya melibatkan Bank DKI saja. Di situ ada juga Bank Indonesia, BI-FAST, dan OJK,” jelas Andri.

Baca Juga: Pramono Anung Copot Direktur IT Bank DKI dan Lapor Bareskrim

Lebih lanjut, Andri menyatakan bahwa seluruh pihak terkait kini tengah melakukan investigasi menyeluruh guna menemukan akar masalah serta mencegah kejadian serupa terulang di masa depan.

“Maka sementara ini, demi keamanan, sistem layanan seperti transfer dan mobile banking dibekukan sementara. Ini sebagai langkah antisipatif terhadap potensi gangguan lebih lanjut,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Terbaru