BANDARLAMPUNG. Neraca perdagangan luar negeri Provinsi Lampung pada Februari 2017 surplus mengingat nilai ekspor lebih besar dibandingkan impor. Nilai surplus mencapai US$ 136,63 juta
"Nilai ekspor Provinsi lampung pada Februari 2017 lebih tinggi dari impor yang berarti bahwa neraca perdagangan luar negeri Provinsi Lampung Februari mengalami surplus, yaitu sebesar US$ 136,63 juta," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, Yeane Irmaningrum, Sabtu (18/3).
Neraca perdagangan yang surplus, yaitu Uni Eropa sebesar US$ 93,22 juta, ASEAN US$ 5,92 juta. Sedangkan negara utama lainnya mengalami defisit sebesar US$ 119,00.
Nilai ekspor Provinsi Lampung pada Februari 2017 mencapai US$ 353,13 juta atau turun 1,93% dibandingkan Januari 2017. "Namun ekspor Februari 2017 jika dibandingkan dengan Februari 2016, mengalami kenaikan 41,30%," katanya.
Yeane menjelaskan, lima golongan barang utama ekspor Provinsi Lampung pada Februari 2017 yakni lemak dan minyak hewan/nabati, kopi, teh dan rempah-rempah, batubara, olahan dari buah-buahan/sayuran dan ikan dan udang.
Sedangkan nilai impor Provinsi Lampung, pada Februari 2017 mencapai US$ 216,50 juta, turun 8,28% dibanding Januari 2017. "Bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu, nilai impor Lampung naik 34,23%," ujar Yeane.
Ia menyebutkan, kenaikan impor ini terjadi pada tiga golongan barang utama, yaitu binatang hidup naik 176,74%, pupuk naik 253,97%, dan ampas/sisa industri makanan naik 19,50%.
Yeane menambahkan, dua golongan barang utama yang mengalami penurunan, yakni gula dan kembang gula turun sebesar 82,65% dan mesin-mesin/pesawat mekanik turun 64,52%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News