NTB targetkan mampu memproduksi padi 2,3 juta ton

Rabu, 14 Januari 2015 | 22:57 WIB Sumber: Antara
NTB targetkan mampu memproduksi padi 2,3 juta ton

ILUSTRASI. Singapura tengah bersiap untuk mengeksekusi terpidana mati wanita pertama dalam 20 tahun terakhir pada minggu ini. Foto: Shutterstock


MATARAM. Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat menargetkan jumlah produksi padi pada 2015 sebanyak 2,3 juta ton dari luas lahan tanam 434.359 hektare.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Nusa Tenggara Barat (NTB) H Husni Fahri, di Mataram, mengatakan sasaran produksi padi tersebut mengacu pada rencana strategis (Renstra) Kementerian Pertanian dengan trend peningkatan sebesar 3,2% per tahun.

"Pemerintah pusat menginginkan NTB mampu meningkatkan produksi tanaman pangan, terutama padi untuk mewujudkan program Indonesia swasembada pangan," UJARNYA, Rabu (14/1).

Program peningkatan produksi padi tersebut, kata dia, sudah dikoordinasikan dengan 10 pemerintah kabupaten/kota di NTB, agar mereka mampu menghasilkan padi sesuai dengan kondisi luas lahan di daerahnya.

Untuk Kota Mataram, ditargetkan mampu memproduksi padi sebanyak 28.380 ton dari luas lahan tanam 4.800 hektare, Kabupaten Lombok Barat sebanyak 175.623 ton dari luas lahan tanam 31.690 hektare.

Lalu Lombok Utara 70.240 ton dari luas tanam 13.258 hektare, Lombok Tengah 477.890 ton dari luas tanam 90.047 hektare dan Lombok Timur 386.980 ton dari luas tanam 74.665 hektare.

Kabupaten Sumbawa ditargetkan mampu memproduksi padi sebanyak 486.192 ton dari luas lahan tanam 90.939 hektare, Sumbawa Barat 100.710 ton dari luas lahan tanam 19.302 hektare, Dompu 189.684 ton dari luas lahan tanam 37.915 hektare, Bima 343.505 ton dari luas lahan tanam 64.296 hektare dan Kota Bima sebanyak 37.500 ton dari luas lahan tanam mencapai 7.447 hektare.

"Lokasi panen padi di NTB tersebar di dua wilayah, yakni Pulau Lombok dengan target produksi sebanyak 1,13 juta ton dan di Pulau Sumbawa 1,15 juta ton," kata Husni.

Ia mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan langkah-langkah untuk mewujudkan target produksi padi tersebut. Seperti gerakan penerapan pengelolaan tanaman terpadu (GP-PTT), gerakan pemberantasan dan pengendalian hama terpadu, pengembangan budi daya tanaman padi menggunakan metode System of Rice Intensification (SRI), serta optimalisasi lahan.

Selain itu, memfasilitasi petani memperoleh benih bersubsidi dan benih CBN, memfasilitasi petani dapat pupuk bersubsidi tepat waktu dan tepat jumlah, melakukan pembinaan, pengawalan dan pengamanan pertamanan.

Pihaknya berkoordinasi dengan Badan Koordinasi Penyuluh (Bakorluh) terkait dengan pendampingan kepada para petani oleh petugas penyuluh lapangan, baik dari sisi teknik budi daya, penanganan organisme pengganggu tanaman hingga penanganan pascapanen.

"Kami juga berkoordinasi dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTB, terkait dengan pemuliaan dan bioteknologi tanaman. Pokoknya, untuk mewujudkan target produksi padi sebanyak 2,3 juta ton pada 2015, koordinasi dengan berbagai tingkatan terus dilakukan," ujar Husni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan
Terbaru