BISNIS HOTEL - JAKARTA. Okupansi hotel di Jakarta menurun pada Kuartal I-2023. Meskipun kondisi ini diperkirakan hanya sementara dan akan membaik hingga akhir 2023.
Sebagaimana merujuk laporan Leads Property berjudul Jakarta Property Market Insight Q1-2023, pada kuartal ini umumnya tergolong sepi dalam hal pengadaan kegiatan Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE).
Oleh karena itu, tingkat hunian hotel secara keseluruhan sedikit menurun sebanyak 1,93 basis poin menjadi 58,2%.
Baca Juga: PHRI: Tingkat Okupansi Hotel Tidak Setinggi Tahun 2022
Rinciannya, tingkat hunian hotel bintang 4 mencapai 58,7%, bintang 3 sebanyak 58%, dan bintang 5 sejumlah 57,7%.
"Penurunan tingkat hunian hotel Kuartal I-2023 ini hanya bersifat musiman. Kemungkinan akan Kembali meningkat hingga akhir tahun 2023 ini oleh karena giatnya aktivitas bisnis dan pariwisata," terang Associate Director Research & Consultancy Department PT Leads Property Services Indonesia, Martin Samuel Hutapea, dalam keterangan pers, Kamis (04/05/2023).
Pada dua bulan pertama Kuartal I-2023, terdapat sekitar 243.000 kunjungan mancanegara atau sekitar 7,3% lebih tinggi ketimbang periode yang sama di tahun lalu.
Namun, angka tersebut masih belum sebanyak dua bulan pertama tahun 2020 atau sebelum merebaknya pandemi Covid-19.
Baca Juga: 1.156 Kamar Hotel di Labuan Bajo Disiapkan untuk ASEAN Summit
Tercatat, jumlah kunjungan mancanegara pada beberapa tahun terakhir adalah 16,1 juta (tahun 2019), 4,05 juta (tahun 2020), 1,55 juta (tahun 2021), dan 5,47 juta (tahun 2022).
Kemungkinan tahun 2023, dengan prediksi pertumbuhan ekonomi sekitar 5%, maka angka ini dapat dikategorikan normal seperti sebelum pandemi.
"Sehingga kemungkinan jumlah wisatawan mancanegara dapat mencapai di atas 10 juta, setidaknya. Diharapkan tingkat hunian dapat menembus angka 60-65% pada tahun ini," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kuartal Pertama 2023, Okupansi Hotel di Jakarta Menurun, Ini Pemicunya"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News