SLEMAN. Produksi beras di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada 2014 masih tetap surplus, di tengah maraknya alih fungsi lahan pertanian. "Dari luas areal lahan pertanian 30.000 hektare, produksi padi pada 2014 cenderung mengalami kenaikan 299.587 ton gabah kering giling. Jika dikonversi ke beras ada 194.708 ton," kata Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sleman Widi Sutikno, Senin (5/1).
Dengan tingkat konsumsi masyarakat berkisar 76.440 ton, maka Kabupaten Sleman mengalami surplus beras sebesar 118.278 ton beras. "Angka ini naik sebesar 5.000 ton jika dibandingkan produksi beras pada 2013," tambahnya.
Widi mengatakan, kecenderungan surplus tersebut juga terjadi pada hasil pertanian jagung, dimana dengan luas areal pertanian jagung mencapai 3.527 hektare hasil per hektare mencapi 64,2 ton. Dengan demikian surplus jagung di Sleman sebesar 10.345 ton.
"Pada 2015 ini kami menargetkan hasil panen padi 1,1 ton per hektare dan 0,75 hingga satu ton untuk produksi jagung," katanya.
Meski dua komoditas pertanian tersebut mengalami kecenderungan surplus, namun tidak dengan hasil produksi kedelai yang sering mengalami minus. "Produksi kedelai pada area seluas sekitar 100 hingga 200 hektare, terutama di wilayah Prambanan selama ini masih sering minuas. Ini karena tanaman kedelai merupakan tanaman untuk wilayah subtropis," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News