BANJIR - JAKARTA. Pakar Tata Kelola Air dari Universitas Indonesia, Firdaus Ali mengatakan, sistem drainase yang buruk telah menyebabkan banjir di ibu kota pada Sabtu (20/2). Sejumlah wilayah di Jakarta terendam banjir setelah hujan deras mengguyur Jakarta sejak Jumat (19/2) malam.
"Khusus kawasan Jabodetabek, curah hujan yang tinggi tadi malam sampai jalan tol juga terkena (banjir). Itu terlihat ada sistem drainase kita yang tidak berfungsi dengan baik untuk mengantisipasi curah hujan yang relatif tinggi ini," kata Firdaus dalam tayangan Kompas TV, Sabtu pagi.
Menurut Firdaus, Pemprov DKI dan pemerintah kota-kota penyangga seharusnya mampu mengantisipasi banjir dengan membenahi sistem drainase kota. "Kita tidak bisa menolak hujan dan mengendalikan intensitasnya. Yang bisa dikelola apa? Kemampuan kita mengelola (sistem drainase) sehingga tidak menjadi bencana," ujar dia.
Baca Juga: Ini 27 titik banjir di Jakarta dan sekitar, Sabtu (18/2), air masuk rumah warga 1-2 m
Untuk diketahui, BPBD Provinsi DKI Jakarta mencatat sebanyak 193 RT dari total 30.470 RT di Jakarta terdampak banjir. Sebanyak 29 RW terdampak banjir berada di Jakarta Selatan, terdiri dari 44 RT, dengan ketinggian 40-150 sentimeter dan terdapat pengungsi sebanyak 7 KK dengan total 19 jiwa.
Sementara di Jakarta Timur terdapat 50 RW terdampak, terdiri dari 143 RT, dengan ketinggian 40-180 cm, dan 372 KK dengan total 1.361 jiwa sedang mengungsi. Serta di Jakarta Barat sejumlah 4 RW dan 6 RT terdampak. Sehingga total jumlah pengungsi di seluruh DKI sebanyak 379 KK dengan total 1.380 jiwa.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pakar Tata Kelola Air: Banjir di Jakarta karena Drainase Buruk.
Penulis: Rindi Nuris Velarosdela
Baca Juga: Ini ruas tol di Jabodetabek yang terendam banjir
Baca Juga: 193 RT di Jakarta terendam banjir
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News