Paripurna pengunduran diri Sandi digelar, ini jawaban PKS

Senin, 27 Agustus 2018 | 15:26 WIB   Reporter: Kiki Safitri
Paripurna pengunduran diri Sandi digelar, ini jawaban PKS

Rapat Paripurna surat pengunduran diri Wakil Gubernur DKI Jakarta di DPRD


DKI JAKARTA - JAKARTA. DPRD DKI Jakarta menggelar Rapat Paripurna Provinsi DKI Jakarta terkait Pengumuman Pernyataan Berhenti atas nama Sandiaga Salahuddin Uno sebagai Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta Masa Jabatan 2017-2022.

Menyikapi hal ini, Suhud Alyuddin, Direktur Pencapresan PKS menyebut masih menunggu putusan rapat paripurna hari ini.

“Sekarang kan baru Paripurna, pengumuman (pengunduran diri ), jadi belum ada nama,” kata Suhud di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (27/8).

Suhud mengatakan bahwa sejauh ini nama yang akan dipilih ada empat. Hanya saja ia tidak menyebutkan nama-nama itu secara gamblang.

Diketahui bahwa dua nama dari PKS yang dikatana sebagai kandidat pengganti Sandiaga ada Mardani Ali Sera dan Ahmad Heryawan serta dari Gerindra ada Muhammad Taufik dan Ahmad Syaikhu.

“Ya kalau dari kami profilnya itu adalah orang yang bisa bekerja memback-up secara administrator atau adminitstrasi artinya yang dicari seorang administrator, kita lihat lah mendekati profile itu,” ungkap Suhud.

Suhud menambahkan bahwa pemilihan pengganti Ssandiaga Uno masih dalam pembahasan. Selanjutnya PKS juga tidak bisa memaksakan pengganti Sandiaga dari partainya saja, hal ini karena Gerindra juga mengusung kandidat pengganti Sandiaga.

“Tapi kan itu dilempar ke Paripurna kita juga tidak tau. Artinya Gerindra kan juga mengajukan nama jadi kan bisa otomatis PKS langsung jadi,” jelasnya.

Selanjutnya, Suhud menjelaskan bahwa masih ada kemungkinan jika nama-nama bertambah. Namun secara prinsip Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sudah setuju jika saja pengganti Sandiaga berasal dari PKS.

“Bolanya ada di Gerindra, di last minutes mengajukan nama kan bisa, enggak bisa sepenuhnya PKS. Secara prinsip Pak Prabowo sudah setuju kalau wakilnya dari PKS, cuma ini kan biasanya kewenangan atau wilayahnya DPW DKI,” ujarnya.

Suhud lalu menyebutkan bahwa dirinya lebih memilih Syaikhu untuk menjabat sebagai wakil gubernur DKI. Hanya saja ia mengaku tetap menunggu keputusan akhir dan menghormati mekanisme yang ada.

“Misalnya komitmen itu dijalankan hrsnya selesai, tapi kan kita enggak tau ini kan politik. (Mekanisme) pengajuan nama, tapi memang pengajuan itu dari partai pengusung. Partai pengusung kan PKS dan Gerindra. Kalau sesuai kriteria ya pak Syaihu, tapi kan enggak tau,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru