Sementara Dirjen PDSPKP, Artati Widiarti mengungkapkan, penyaluran bantuan gudang beku portable berkapasitas 20 ton dan ABF berkapasitas 1 ton/hari tak lepas dari potensi perikanan tangkap di TPI Ciwaru.
Selama 2019, total produksinya sebesar 296.046 ton yang terdiri dari ikan tongkol, layur, layang, udang dan teri sebaga komoditas dominan. Jumlah armada TPI Ciwaru sekira 200 kapal dengan kapasitas tampung 500 kg/ kapal.
Adapun produksi koperasi sebesar 94,634 ton atau 31,7% dari total produksi TPI Ciwaru.
Baca Juga: Kata KPK soal desakan tuntutan hukuman mati terhadap Edhy Prabowo dan Julian Batubara
"Pengolahan yang berkembang di Ciwaru adalah ikan asin dengan bahan baku ikan teri, rebon, dan layur kecil serta pemindangan dengan bahan baku ikan tongkol, salem, banjar, etem, cakalang," jelas Artati.
Melalui bantuan ini, Artati berharap ikan produksi nelayan tak hanya dipasarkan untuk kebutuhan lokal, melainkan bisa didistribusikan ke Sukabumi atau luar daerah. Terlebih dengan gudang beku dan ABF bisa digunakan untuk menjaga kesegaran dan mutu ikan.
"Jika sebelumnya ikan tidak dapat disimpan karena tidak ada gudang beku sehingga yang terjadi adalah penurunan mutu ikan dan harga jual," tandasnya.
Selanjutnya: KKP tangkap kapal berbendera Malaysia berawak warga Myanmar di selat Malaka
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News