G20 - JAKARTA. Pemerintah terus mempersiapkan semua yang dibutuhkan dalam pertemuan puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 15 - 16 November mendatang di Bali.
Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa mengatakan sebanyak 12 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) milik TNI angkutan laut disiapkan guna memastikan keamanan para kepala negara anggota G20.
"12 KRI akan kita tempatkan di lingkaran Pulau Bali, ini untuk pengamanan termasuk pengamanan atau pendampingan terhadap kapal militer negara partisipan," jelas Andhika dalam konferensi pers #G20Update secara daring, Kamis (20/10).
Baca Juga: Pastikan Kemanan KTT G20, Panglima TNI Siapkan 18.030 Personel Gabungan
Sementara itu, Satgas Udara akan melibatkan empat pesawat tempur milik TNI Angkatan Udara, masing-masing dua jet tempur F-16 dan dua jet tempur Sukhoi Su 27 serta Sukhoi Su 30.
Satgas ini juga menyiapkan 13 helikopter yang terdiri dari 5 helikopter TNI AL, 2 helikopter TNI AD, dan 6 helikopter TNI AU. Di samping itu, Satgas Udara juga menyiapkan 2 pesawat hercules, masing-masing khusus medis dan angkut.
“Selain itu, kami menggelar satu pesawat Boeing VIP apabila diperlukan sebagai tambahan. Kemudian, juga ada pesawat Boeing, jumlahnya dua yang fungsinya sebagai pengintai,” jelas Andika.
Selanjutnya Andhika menyampaikan ada 19 pangkalan udara yang disiapkan mulai dari Sumatra kecuali Aceh, Jawa, Bali, Lombok dan Kalimantan yang ada di Banjarmasin dan Balikpapan.
“Itu pangkalan udara sejumlah 19 total dan satu pelabuhan. Jadi itulah yang kami siapkan," terang Andika.
Baca Juga: Kendaraan Listrik Bakal Meramaikan Ajang KTT G20 Bali
Andhika memastikan seluruh lokasi mulai dari hotel tempat delegasi menginap hingga lokasi acara dapat menampung seluruh kendaraan masing masing negara.
"Kami sudah tinjau, walaupun dalam perkembanganya selalu ada dinamika. Namun yang kita fokuskan bagaimana setiap lokasi mulai dari hotel hingga lokasi bisa menampung seluruh kendaraan setiap delegasi, ” tambah Andhika.
Adapun forum G20 adalah forum kerja sama 20 negara ekonomi utama dunia. Forum internasional yang akan digelar pada pertengahan November mendatang berfokus pada kebijakan di bidang ekonomi dan pembangunan, termasuk di negara-negara miskin dan kecil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News