KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo mulai memetik hasil dari strategi bisnisnya yang menekankan penguatan ekonomi pesisir dan kepulauan.
Melalui kerja sama dengan Yayasan Ibeka, Pelindo meresmikan pengoperasian Pembangkit Energi Terpadu yang menggabungkan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) berkapasitas 10 kW dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 7 kWp di Kampung Ausem, Distrik Yerui, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua.
Kehadiran pembangkit ini menjadi fondasi baru bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat Ausem. Untuk pertama kalinya, desa ini menikmati akses listrik 24 jam yang membuka peluang produktivitas baru, khususnya pada sektor perikanan.
Baca Juga: Pelindo Perkuat Strategi Bisnis Berkelanjutan Dorong Ekonomi Maritim Nasional
Dengan adanya pasokan listrik berkelanjutan, masyarakat kini mampu memproduksi 3–11 ton hasil perikanan per bulan, yang diproyeksikan menghasilkan potensi pendapatan Rp58–167 juta per bulan. Produk-produk perikanan tersebut bahkan berpeluang dipasarkan ke wilayah Biak dan Serui.
Tak hanya itu, Pelindo dan Ibeka juga membangun workshop ekonomi produktif serta mendampingi pembentukan BUMK Mariseni Jaya Ausem yang menjadi pengelola operasional PLTMH, PLTS, mesin es balok, bengkel perahu, hingga berbagai unit usaha masyarakat. Infrastruktur ini diproyeksikan menciptakan mata pencaharian baru sekaligus meningkatkan kualitas rantai pasok perikanan lokal.
Group Head Sekretariat Perusahaan Pelindo, Ali Sodikin, menegaskan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari strategi perusahaan dalam mendorong pemerataan energi sekaligus memperkuat ekonomi pesisir.
“Pembangkit energi terpadu di Ausem bukan sekadar menghadirkan listrik, tetapi membuka jalan bagi pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan Asta Cita Presiden,” ujarnya dalam siaran pers, Jumat (28/11/2025).
Dari sisi pemerintah, Direktur Konservasi Energi Kementerian ESDM, Hendra Iswahyudi, menyebut program ini menjadi bukti nyata sinergi energi bersih dan ekonomi biru. Langkah ini dinilai turut mendukung komitmen nasional dalam menurunkan emisi gas rumah kaca.
Baca Juga: Pemerintah Siap Guyur Stimulus Rp 16,23 Triliun untuk Dorong Ekonomi
Selain dampak ekonomi, fasilitas ini juga meningkatkan kualitas hidup 154 jiwa dari 35 keluarga di Ausem. Listrik yang stabil kini menerangi rumah, sekolah, rumah ibadah, dan sepuluh fasilitas umum lainnya.
Kepala Kampung Ausem, Yan Kristian Berotabui, mengatakan hadirnya listrik menghadirkan peluang baru bagi warganya. Anak-anak dapat belajar lebih lama di malam hari, ibu-ibu bisa mengolah hasil kebun dan laut dengan lebih baik, sementara pemuda memiliki ruang berinovasi melalui workshop yang disediakan.
Direktur Eksekutif Ibeka, Tri Mumpuni, menilai pembangkit ini merupakan model ideal penerapan energi terbarukan berbasis komunitas karena melibatkan masyarakat sejak perencanaan hingga operasional. Ia menekankan bahwa keberlanjutan proyek ini sangat bergantung pada partisipasi aktif warga.
Baca Juga: Indonesia Siap Pimpin Ekonomi Digital ASEAN lewat Optimasi AI
Pelindo berharap Pembangkit Energi Terpadu Ausem bisa menjadi contoh replikasi program energi baru terbarukan di wilayah pesisir lainnya.
“Kami berharap Pembangkit Energi Terpadu ini dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperkuat ekonomi lokal, dan mengembangkan potensi besar yang dimiliki Ausem,”*
tutup Ali.
Selanjutnya: Adhi Karya (ADHI) Bangun Sistem Pengendali Banjir Perkuat Sentra Pangan Merauke
Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (29/11), Siaga Hujan Sangat Lebat di Provinsi Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News