Pembangunan Irigasi Diharapkan Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Rabu, 04 Juni 2025 | 20:44 WIB   Reporter: Noverius Laoli
Pembangunan Irigasi Diharapkan Tingkatkan Produktivitas Pertanian

ILUSTRASI. Proyek Modernisasi Irigasi Strategis dan Rehabilitasi Darurat (SIMURP) di Subang, Jawa Barat. Pembangunan irigasi di sentra produksi pangan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian.


PERTANIAN - JAKARTA. Pembangunan irigasi di sentra produksi pangan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian. Karena itu, pemerintaht terus gencar membangun irigasi.

Kementerian Pertanian (Kementan) sendiri telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 12 miliar untuk perbaikan jalur irigasi sekunder dan tersier di setiap desa. 

Dalam mendukung langkah pemerintah tersebut, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) atau SIG menilai Keterbatasan sumber air menjadi masalah klasik yang dialami bertahun-tahun oleh para petani di Desa Kapu, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. 

Baca Juga: Prabowo Bakal Teken Perpres Perbaikan Irigasi Untuk Swasembada Pangan

Sejak dulu, warga mengandalkan air hujan untuk mengairi lahan pertanian sehingga panen hanya dapat dilakukan dua kali dalam setahun. 

Kondisi berubah setelah dibangun irigasi pertanian terpadu di wilayah tersebut yang mampu memenuhi kebutuhan pengairan 10 hektare lahan dan membuat para petani bisa panen empat kali dalam setahun.

Corporate Secretary PT Semen Indonesia Tbk atau SIG, Vita Mahreyni mengatakan, kehadiran irigasi di wilayah itu memberikan manfaat yang besar bagi keberlanjutan mata pencahariannya dan rekannya sesama petani. 

Karena itu, SIG sebagai perusahaan pelat merah mendukung pemerintah meningkatkan produksi pangan lewat pembangunan irigasi di daerah tersebut. 

Baca Juga: Perlu Kontribusi Produktivitas Demi Mencapai Target Ekonomi 8%

"Kehadiran irigasi ini efektif membantu para petani mencukupi kebutuhan pengairan lahan dan meningkatkan produktivitas pertanian," ujar Vita seperti dikutip dari website resmi SIG, Rabu (4/6).

Ia melanjutkan, keterbatasan sumber air yang mempengaruhi produktivitas panen pertanian dan hal itu dapat diatasi dengan bantuan fasilitas irigasi berupa pembuatan sumur bor, pemasangan pompa air, tandon air kapasitas 1.000 liter dan saluran pipa untuk mengalirkan air ke lahan pertanian.

Kepala Desa Kapu, Darmu menambahkan bahwa saat ini desanya memiliki dua sarana irigasi pertanian terpadu yang dibangun SIG. Menurutnya, keberadaan dua fasilitas tersebut telah dimanfaatkan oleh sekitar 25 petani, dan dapat memenuhi kebutuhan pengairan lahan seluas 10 hektare. 

Selain kehadiran irigasi pertanian terpadu, Desa Kapu juga mendapatkan dukungan lain, di antaranya penguatan UMKM, pengurukan lahan untuk sarana olah raga, dan peternakan kambing.

Baca Juga: Tingkat Pengganguran Global Tahun 2024 Stabil di Level 5%

Sebelumnya, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyatakan bahwa Kementan telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 12 miliar untuk perbaikan jalur irigasi sekunder dan tersier di setiap desa. 

Ia menyebutkan bahwa seluruh kepala daerah, baik wali kota maupun bupati, melalui dinas pertanian masing-masing, sudah mengajukan usulan pembangunan atau perbaikan irigasi di wilayahnya. 

“Untuk tahun 2025 anggarannya sudah ada, silakan para kepala desa cek ke dinas pertaniannya, karena usulan perbaikan irigasi dari dinas pertanian disampaikan ke Kementerian Pertanian, kemudian Kementerian Pertanian menyerahkan ke Kementerian PU,” katanya seperti dikutip dari Kompas.com.

 

Selanjutnya: Outstanding Paylater Allo Bank Mencapai Rp 7 Triliun Per April 2025

Menarik Dibaca: Libur Panjang Idul Adha, OYO Hadirkan Diskon Hingga 75%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru