Pembangunan Jalan Tol A.P. Pettarani Makassar masuk babak akhir

Senin, 18 Mei 2020 | 06:20 WIB   Reporter: Sugeng Adji Soenarso
Pembangunan Jalan Tol A.P. Pettarani Makassar masuk babak akhir


JALAN TOL - JAKARTA. Pembangunan Proyek Jalan Tol A.P. Pettarani, Makassar milik PT Margautama Nusantara (MUN) melalui anak usahanya PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) bersama dengan PT Wijaya Karya Beton, Tbk (WIKA Beton) selaku Kontraktor Utama dan Nippon Koei Co., Ltd. dalam Operasi Bersama PT Indokoei International dan PT Cipta Strada selaku Konsultan Supervisi serta PT Virama Karya selaku Konsultan Pengendali Mutu Independen, kini telah memasuki tahap akhir pemasangan balok jembatan.

Teknologi konstruksi yang digunakan pada proyek ini tergolong baru. WIKA Beton sebagai kontraktor utama proyek memilih metode span by span dengan Launching Gantry untuk proses pemasangan balok jembatan serta Beam Bracing sebagai metode kerja pier.

Baca Juga: Jalan tol layang pertama di Makassar memasuki tahap akhir pembangunan

Berbekal pengalaman WIKA Beton pada proyek Semanggi yang lalu, penggunaan metode ini sangat efektif dan dapat menekan risiko gangguan lalu lintas yang muncul saat proses pengerjaan proyek berlangsung. Proyek Jalan Tol Layang pertama di Kota Makassar ini diperkirakan dapat diselesaikan pada tahun ini.

Meski di tengah pandemi Covid-19, pengerjaan Proyek Jalan Tol Layang A.P. Pettarani ini terus dilakukan dengan tetap mematuhi standar Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja (SMK3) serta protokol pencegahan Covid-19 yang diterapkan secara disiplin dan ketat.

Sejumlah prosedur pencegahan dan penanganan Covid-19 telah dibuat, diterapkan di seluruh unit kerja WIKA Beton sejak akhir Februari 2020 dan terus diperbarui seiring dengan perkembangan data kasus di Indonesia.

Direktur Utama PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) Anwar Toha mengungkapkan sebagai kontribusi perusahaan dalam memberikan solusi untuk mengurai kepadatan kendaraan di Kota Makassar, bersama dengan WIKA Beton, Nippon Koei Co., Ltd. dalam Operasi Bersama PT Indokoei International dan PT Cipta Strada selaku Konsultan Supervisi serta PT Virama Karya selaku Konsultan Pengendali Mutu Independen, terus berkoordinasi untuk dapat memberikan pelayanan terbaik dalam menyelesaikan pembangunan ini.

Baca Juga: Menteri PUPR tekankan inovasi harus ada di setiap pengerjaan proyek infrastruktur

Editor: Yudho Winarto

Terbaru