Pembangunan PLTU Jawa 9&10 kuatkan ekonomi Banten

Minggu, 13 September 2020 | 17:41 WIB   Reporter: Yudho Winarto
Pembangunan PLTU Jawa 9&10 kuatkan ekonomi Banten

ILUSTRASI. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cilacap Ekspansi II atau PLTU Jawa 8 /// Beroperasi Lebih Cepat 8 bulan, PLN Berpotensi Hemat Rp 1 Tirliun dari PLTU Jawa 8. DOK PLN


PEMBANGKIT LISTRIK - JAKARTA. Pemerintah Pusat menempatkan sejumlah proyek strategis nasional (PSN) di Provinsi Banten yang didominasi pembangunan infrastruktur. PSN ini diyakini dapat mendorong peningkatan ekonomi di provinsi ini, karena melibatkan ribuan masyarakat lokal. Salah satunya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 9&10.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten dan kalangan pengusaha, meyakini pembangunan pembangkit ini bisa menjadi solusi atasi pengangguran dan perekonomian daerah yang terpuruk akibat pandemi yang berkepanjangan saat ini.

"Akan segera dijalankannya pembangunan proyek (pembangkit) tenaga listrik Jawa 9&10 ya baguslah dari sisi tenaga kerja. Sepanjang itu betul- betul diawasi Disnaker bahwa yang diutamakan adalah tenaga kerja lokal, itu betul-betul mengurangi pengangguran," kata Ketua Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI ) DPD Banten, Syaiful Bahri, dalam keterangan Jumat  (11/9) lalu.

Hippi menilai, pembangunan PLTU baru ini juga membuka celah bagi pengusaha lokal untuk bisa berkecimpung dalam aneka ragam pekerjaan. Namun, dia mengingatkan, agar pengusaha daerah juga harus mengevaluasi diri, dan menambah skill kompetensi.

Baca Juga: Dikabarkan berkongsi untuk akuisisi saham PLTU Paiton, ini komentar ADRO dan TOBA

Jika memang tidak mampu, selayaknya pengusaha lokal bekerjasama dengan pengusaha luar, yang mengedepankan keikutsertaan pekerja lokal.

Di sisi lain, Syaiful juga mengingatkan pemerintah daerah. Adanya investasi segar di Banten, menuntut kreativitas dari pemerintah daerah dalam mengelola dan menggali potensi ekonomi. Investasi juga menuntut adanya regulasi yang baik.

Salah satunya pajak, untuk bertambahnya pendapatan asli daerah serta pengentasan pengangguran di daerah.

Editor: Yudho Winarto
Terbaru