Jawa Timur

Pemberdayaan Masyarakat Bisa Menjadi Penopang Ekonomi Daerah

Jumat, 30 Mei 2025 | 20:37 WIB   Reporter: Ahmad Febrian
Pemberdayaan Masyarakat Bisa Menjadi Penopang Ekonomi Daerah

ILUSTRASI. Karya Alam Wisesa Memulai Pembangunan Panti Asuhan dan Jompo, Penopang Ekonomi Wonogiri. Sumbr: Karya Alam Wisesa


PEMBANGUNAN DAERAH - JAKARTA. Salah satu daerah dengan ekonomi yang kurang mendukung  adalah Wonogiri, Jawa Tengah. Tahun lalu tercatat defisit hampir Rp 1 miliar.  Dari APBD 2024 sebesar Rp 2,4 triliun, pemasukan kas daerah adalah Rp 2,3 triliun.

Agar keuangan daerah positif, perlu peningkatan kegiatan ekonomi dan kemampuan masyarakat di Wonogiri. Pemberdayaan masyarakat bisa dimulai dari hal yang paling mendasar, yaitu memelihara anak-anak terlantar agar mempunyai masa depan dan bisa memberi kontribusi pada daerah tempat tinggalnya.

“Anggaran dari pemerintah sangat minim untuk membangun ekonomi dan pemberdayaan masyarakat di Wonogiri,” ujar Camat Batuwarno, Khrisma Eko Sutiyono, belum lama ini. 

Salah satu pemberdayaan masyarakat adalah pembangunan panti asuhan dan panti jompo Yayasan Karya Alam Wisesa di Baturetno, Desa Sumberejo, Kecamatan Batuwarno, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.

Baca Juga: Menko Pemberdayaan Masyarakat: Tak Ada Bansos untuk Hadapi Kenaikan PPN jadi 12%

Pembangunan terletak di areal 3 hektare (ha) - dan akan diperluas sampai 4 hektare. Panti dilengkapi dengan lima rumah ibadah dari berbagai agama di Indonesia. “Melalui panti asuhan ini, kelak anak-anak terlantar bisa mempunyai masa depan, bisa ikut membangun Wonogiri,” ujar Thomas Johnson, Pimpinan Yayasan Karya Alam Wisesa, sekaligus pendiri panti asuhan ini.

Pembangunan dibagi dalam beberapa tahap. Tahap pertama adalah membangun panti asuhan untuk kapasitas 70 orang, ruang serbaguna dan lima rumah ibadah. Tahap ini diperkirakan selesai tahun ini dan tahun depan sudah bisa diunakan.

Tahap selanjutnya adalah membangun keseluruhan panti asuhan dan panti jompo dengan total kapasitas yang lebih besar lagi, hingga 500 orang. Panti menerima anak usia 5 hingga 18 tahun dan orang jompo dari berbagai agama. Anak-anak akan disekolahkan ke sekolah terdekat.

Di area panti juga disediakan area pertanian dan peternakan hewan seperti sapi dan kambing, yang akan dipimpin oleh praktisi pertanian dan peternakan. Anak-anak akan diajarkan untuk bertani dan mengembangkan pertanian dan peternakan. Hasil tani dan ternak akan disalurkan pemasarannya. “Seluruh hasilnya digunakan untuk kegiatan dan mengembangkan panti,” ujar Thomas.

 

Selanjutnya: Perfect Health Luncurkan Zensure III, Kursi Pijat Chiropractic Bidik Segmen Premium

Menarik Dibaca: Inspirasi Aroma Wewangian Terbaik untuk Rumah Minimalis Modern

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ahmad Febrian

Terbaru