Pemda Bojonegoro minta kilang TWU dioperasikan

Jumat, 11 Maret 2016 | 22:35 WIB   Reporter: Juwita Aldiani
Pemda Bojonegoro minta kilang TWU dioperasikan


Bojonegoro. Pemerintah Kabupaten Bojonegoro meminta pemerintah pusat segera mengoperasikan kembali kilang mini swasta milik PT Triwahana Universal (TWU). Pasalnya keberadaan kilang mini TWU menciptakan multiplier effect di lingkungan sekitar kilang.

Camat Kalitidu Nanik Lusetiyani mengatakan dampak langsung terhadap masyarakat sekitar kilang adalah banyaknya warung makan, jasa cuci mobil, cuci baju yang sepi pelanggan pasca kilang mini TWU berhenti beroperasi. "Dampak ekonomi ke pengusaha kecil sekitar 75%," ujar Nanik di Bojonegoro pada Jumat (11/03).

Namun, Nanik mengaku pemerintah kabupaten Bojonegoro belum menghitung besaran kerugian akibat dampak berhentinya produksi kilang mini TWU.

Selain itu pabrik pembuatan lilin yang dekat dengan kilang mini TWU juga tidak bisa beroperasi penuh saat ini. Produk lilin yang dihasilkan menggunakan bahan baku berupa limbah minyak yang dikeluarkan kilang.

Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Transmigrasi dan Sosial Kabupaten Bojonegoro Adi Wicaksono mengatakan aktivitas tenaga kerja yang berada di perusahaan yang bisnisnya berhubungan langsung dengan kilang mini menjadi berkurang. Sementara para perusahaan itu harus tetap membayar gaji karyawan.

Jika ini terus berlanjut nasib tenaga kerja itu bisa berujung pada pemutusan hubungan kerja (PHK). Meski, "sampai saat ini belum ada PHK dari perusahaan-perusahaan ini," kata Adi ditemui di tempat yang sama pada Jumat (11/03).

Padahal data dari Disnaker sudah ada sekitar 200 orang di kabupaten Bojonegoro yang memiliki keahlian dan bersertifikasi. "Disnaker juga telah membuka pelatihan wirausaha," tambah Adi.

Salah satu perusahaan yang bisnisnya bergantung kepada kilang mini TWU adalah PT Bahana Multi Teknik. Perusahaan yang bergerak di jasa transportir bahan bakar minyak (bbm).

Dari bulan Januari lalu, aset 13 truk yang dimiliki tidak beroperasi sebagaimana mestinya. Perusahaan ini memiliki total 200 tenaga kerja yang mayoritas orang Bojonegoro

Direktur Utama Bahana Multi Budi Utomo mengatakan untuk membayar bunga pinjaman, biaya operasi, dan gaji karyawan, perusahaan mengeluarkan sekitar Rp 1 miliar per bulan. "Jika ini terus berlanjut, saya angkat tangan," jelas Budi pada Jumat (11/03).

Nanik menambahkan, masyarakat sekitar akan mengancam dan akan melakukan aksi demo ke pemerintah Jakarta jika kilang mini TWU tidak diizinkan berproduksi dalam waktu dekat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto
Terbaru