Pemda Sulbar diapresiasi kembangkan kakao

Jumat, 13 Mei 2016 | 21:04 WIB
Pemda Sulbar diapresiasi kembangkan kakao


Reporter: Noverius Laoli  | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Delegasi dari Swiss mengapresiasi pengembangan komoditas kakao di Sulawesi Barat (Sulbar). Pengembangan pertanian kakao di sejumlah pedesaan penghasil kakao di Sulbar dinilai sebagai bentuk kepedulian pemerintah daerah setempat pada produktivitas bahan baku coklat ini.

Gubernur Sulbar Anwar Adnan Saleh mengatakan sejumlah delegasi Swiss sempat menganggap dirinya sebagai Menteri Desa lantaran keseriusan Pemda Sulbar mengembangkan komoditas kakao. "Cerita ini ternyata sudah menyebar kemana-mana sehingga pihak asing mengapresiasi Pemda Sulbar," ujarnya, dalam keterangan tertulis, Jumat (13/5).

Sementara itu, Presiden World Cocoa Fondation Bill Guyton mengatakan kiprah Gubernur Anwar dalam mengembangkan desa melalui pertanian kakao sudah menyebar hingga ke Amerika Serikat (AS). "Saya pernah mengunjungi Mamuju tanpa sepengetahuan bapak Gubernur untuk melihat seperti apa hasil kerjanya di Sulbar," terang Bill.

Ia menjelaskan, pihaknya percaya tanpa adanya kontribusi Pemda Sulbar untuk mengembangkan kakao di Indonesia, maka dunia akan menghadapi kecemasan kelangkaan bahan baku kakao. Setidaknya yang AS ketahui bahwa Anwar merupakan salah satu tokoh dibalik program gernas dan program pengembangan kakao berkelanjutan di Indonesia.

Bill mengatakan, Mamuju yang dahulu dikenal sebagai tempat yang paling tidak menarik untuk ditinggali, tapi saat ini banyak sekali yang suka berkunjung ke Mamuju. Hal ini karena sebagian masyarakat Mamuju adalah sebagai petani kakao. maka dengan meningkatnya pendapatan masyarakat, otomatis pola dan gaya hidup masyarakat Mamuju meningkat.

Alhasil perputaran uang di Mamuju ikut bergerak dengan cepat. Sehingga saat ini, Kabupaten Mamuju menjadi kota yang berkembang dengan tingkat keterjangkauan listik hingga 90%, sebab saat ini sudah ada pembangunan turbin di sejumlah desa untuk menciptakan kondisi mandiri energi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Terbaru