PRABUMULIH. Pemerintah Kota Prabumulih, Sumatera Selatan meminta daerahnya dijadikan sebagai kota percontohan gas. Walikota Prabumulih Ridho Yahya berharap, pemerintah bisa segera membangun jaringan gas ke setiap rumah warga di Prabumulih.
Ridho mengatakan, permintaan ini disampaikannya karena sebagai kota penghasil gas, sampai saat ini sebagian besar masyarakat Prabumulih justru tidak merasakan manfaatnya.
Berdasarkan data Pemerintah Kota Prabumulih, jumlah rumah warga yang sudah dialiri gas baru sekitar 7.000 rumah. Masih ada sekitar 30.000 rumah warga lainnya yang belum dialiri gas.
"Kami punya alasan meminta itu, kota kami gasnya melimpah, jumlah penduduk kami yang belum tersambung juga hanya 30.000," kata Ridho di Prabumulih, Jumat (21/8).
Ridho menyatakan siap mendukung bila permintaan warganya tersebut dipenuhi oleh pemerintah. "Silahkan hancurkan jalan kami untuk pembangunan jaringan gas ke warga, kami akan dukung agar mereka bisa menikmati kekayaan alam mereka," katanya.
Hendra Jaya, Direktur Utama Pertagas, anak usaha Pertamina, mengatakan, pihaknya siap memenuhi permintaan Pemerintah Kota Prabumulih tersebut. Menurutnya, jumlah gas untuk memenuhi kebutuhan warga Prabumulih hanya 0,1 juta kaki kubik. Padahal, total volume gas yang mengalir di Prabumulih mencapai 300 juta kaki kubik.
Meskipun demikian, mengalirkan gas untuk masyarakat Prabumulih tidak mudah. Pertagas dihadapkan pada besarnya kebutuhan investasi untuk membangun jaringan gas ke rumah warga.
Hendra bilang, untuk membangun infrastruktur dan jaringan gas ke 30.000 rumah warga, setidaknya butuh anggaran hingga Rp 400 miliar. "Itu tantangan utamanya," katanya.
Meskipun sulit, Hendra mengatakan, Pertagas akan berupaya mewujudkan permintaan Pemerintah Kota Prabumulih. "Akan direalisasikan," janjinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News