Budi menyebut peningkatan ini disebabkan oleh pemutusan hubungan kerja (PHK) di sejumlah daerah serta daya tarik ekonomi Jakarta.
“Jumlah ini relatif stabil, meskipun ada sedikit kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya," tambahnya.
Sebagai tindak lanjut, Disdukcapil akan membuka layanan khusus di Balai Kota selama tiga hari ke depan, termasuk untuk aktivasi KTP dan perubahan data seperti foto atau alamat.
Langkah bersih-bersih data ini diharapkan bisa menertibkan administrasi kependudukan dan memastikan hanya warga yang benar-benar tinggal di Jakarta yang tercatat sebagai penduduk kota.
Tonton: Pemprov Jakarta Bersiap Bawa 2 BUMD ke Pasar Modal
“Rencananya tiga hari, mungkin dari pagi sampai siang,” ungkap Budi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pemprov Jakarta Bersih-bersih Data, 38.000 KTP Terancam Dinonaktifkan"
Selanjutnya: Kapala BGN Mengaku Pegawainya Belum Terima Gaji Hingga Saat Ini
Menarik Dibaca: IBM dan Scuderia Ferrari HP Luncurkan Aplikasi Mobile bagi Penggemar Formula 1 Global
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News