Pendidikan Vokasi Pertanian Jadi Kunci Mendukung Ketersediaan Pangan Nasional

Senin, 14 Maret 2022 | 19:18 WIB   Reporter: Noverius Laoli
Pendidikan Vokasi Pertanian Jadi Kunci Mendukung Ketersediaan Pangan Nasional

ILUSTRASI. Pendidikan Vokasi Pertanian Jadi Kunci Mendukung Ketersediaan Pangan Nasional


AGRIBISNIS -  JAKARTA. Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa) kedatangan  Dosen Tamu  dari Asisten Deputi Pendidikan Vokasi dan Pendidikan Tinggi Kemenko PMK.  

Mengambil tema Kebijakan Pembangunan Sumber Daya Manusia melalui Pendidikan Vokasi yang Berkualitas.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menekankan pentingnya pengembangan sumber daya manusia untuk mengoptimalisasi sektor pertanian ke depan. 

Menurut dia, sektor pertanian merupakan sektor yang paling menjanjikan karena akses pasar yang sudah terbuka lebar.

"Bicara pertanian adalah sumber daya yang paling pasti. Sebab semua potensinya sudah terbuka lebar dan sangat menjanjikan," ucap Mentan.

Baca Juga: Kinerja Neraca Perdagangan Diprediksi Bisa Menahan Potensi Pelemahan Rupiah

Senada dengan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menyatakan saat ini transformasi pendidikan di sektor pertanian telah dilakukan dengan menyatukan intelektual sistem  dengan manajemen praktis sehingga menghasilkan SDM Pertanian yang tangguh.

“Pendidikan vokasi adalah sarana yang paling utama untuk menghasilkan qualified job seeker dan qualified job creator yang siap terjun dalam pembangunan pertanian nasional”, tegas Dedi dalam siaran pers, Senin (14/3).

Dalam kuliah umumnya, Asisten Deputi Pendidikan Vokasi dan Pendidikan Tinggi Kemenko PMK Asril menegaskan pentingnya penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Vokasi sebagai pengungkit kualitas SDM Indonesia menghadapi bonus demografi tahun 2035 mendatang. 

Pendidikan Vokasi Pertanian ada karena salah satunya mendukung kebijakan strategis Kementerian. 

Baca Juga: Daging Impor Bulog Tiba 12.000 Ton di Pelabuhan Tanjung Priok

“Indonesia akan mengalami puncak bonus demografi pada tahun 2035 mendatang, untuk mempersiapkan hal tersebut generasi yang nantinya menghadapi situasi ini harus dibekali dengan baik. Jika tidak, bonus demografi ini akan menjadi bencana sosial. Fenomena pengangguran akan merajelela, karena kualitas SDM yang tidak mumpuni” jelas Asril.

Menurut Asril, Pendidikan vokasi menjadi salah satu kunci karena melalui pendidikan vokasilah Mahasiswa bukan hanya disiapkan menjadi job seeker yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, namun juga dibentuk menjadi seorang job creator.

“Pendidikan vokasi dirancang sedemikian rupa, link and match dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri, serta mendorong lulusannya menjadi SDM yang produktif, yang mampu meng-create lapangan kerja,” tuturnya.

Editor: Noverius Laoli

Terbaru