Pengeboran MRT capai 3,4 km

Rabu, 27 Juli 2016 | 17:06 WIB Sumber: Kompas.com
Pengeboran MRT capai 3,4 km


Jakarta. Sejak dikerjakan pada 2014 lalu, proyek pengerjaan mass rapid transit ( MRT ) fase I Bundaran Hotel Indonesia - Lebak Bulus sampai kini masih terus dilakukan. Perinciannya, pekerjaan struktur layang mencapai 33,81% dan struktur bawah tanah sudah mencapai 68,02%.

Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami mengatakan pengerjaan struktur layang lebih lambat dari yang di bawah tanah dikarenakan kesulitan pembebasan lahan. "Yang di atas masih tergantung lahan yang belum dibebaskan," ujar Dono di kantornya, Rabu (27/7/2016).

Koridor jalur layang (Lebak Bulus - Sisingamangaraja) saat ini tengah dikerjakan konstruksi area depo MRT di Lebak Bulus, pemasangan box girder (gelagar), serta pembuatan pondasi kolom jalur dan kolom stasiun layang.

Tiap kolom dihubungkan oleh span (bentang) sepanjang 40 meter yang kini sudah terpasang 15 span di Jalan Fatmawati dan 5 span di eks Lahan Polri di Lebak Bulus. Adapun untuk konstruksi bawah tanah yang pengerjaannya lebih cepat, empat bor diturunkan untuk membuka tunnel (terowongan) dari Bundaran Senayan hingga Bundaran HI sepanjang kurang lebih enam kilometer.

Untuk membobol terowongan dari selatan atau Bundaran Senayan ke arah utara atau Setiabudi, kontraktor Shimizu, Obayashi, Wijaya Karya, dan Jaya Konstruksi Manggala Pratama, menurunkan dua bor yaitu Antareja dan Antareja II sejak akhir 2015 lalu.

Kedua bor ukuran besar itu kini sudah sampai Stasiun Istora dengan total panjang tunnel 2.289 meter. Sedangkan untuk ruas dari arah utara di Bundaran HI menuju selatan atau Setiabudi, Sumitomo Mitsui dan Hutama Karya menggunakan dua bor, Mustikabumi I dan Mustikabumi II yang kini telah menyelesaikan 1123.5 meter dan telah sampai di Stasiun Dukuh Atas. "Target kami untuk tunneling, akhir tahun ini bisa selesai," kata Dono.

Fase I MRT ini nantinya akan menghasilkan 7 stasiun layang dan 6 stasiun bawah tanah. Stasiun layang yaitu Lebak Bulus (depo), Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M, dan Sisingamangaraja. Sedangkan enam stasiun bawah tanah yaitu Bundaran Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, dan Bundaran HI.

(Nibras Nada Nailufar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto
Terbaru