GEMPA - JAKARTA. Gempa magnitude 6,9 pada pukul 19.03 WIB, Jumat (2/8) membuat warga di kompleks mega-rusun Kalibata City di Jakarta Selatan berhamburan. Namun, warga mengeluhkan banyaknya fasilitas darurat yang tidak berfungsi dengan semestinya. Manajemen Apartemen Kalibata City memberikan tanggapan atas keluhan tersebut.
General Manager Kalibata City Ishak Lopung mengatakan, saat kejadian gempa, pihak pengelola Kalibata City melalui sekuriti dan departemen terkait serta tenant safety officer (TSO) telah berperan aktif untuk melakukan beberapa langkah. Seperti mengarahkan para penghuni untuk turun menuju assembly area.
Baca Juga: Banyak pintu darurat tak berfungsi, warga Kalibata City terjebak saat gempa
Selain itu, petugas patroli sekuriti lantai dibantu TSO mengevaluasi penghuni di setiap koridor termasuk membantu warga yang sakit dan anak kecil. Petugas juga menghimbau para penghuni yang berada di assembly area untuk tidak panik.
"Bersama departemen terkait juga melakukan evakuasi dan pengecekan pintu masuk dan lift," jelas Ishak dalam keterangan resminya Sabtu (3/8).
Baca Juga: Update gempa Banten: Sebanyak 200 bangunan rusak di wilayah terdampak
Tak hanya itu, manajemen juga meminta resepsionis untuk memberikan arahan ke seluruh penghuni untuk tidak panik dan memandu penghuni untuk menuju ke assembly area.
Asal tahu saja, apartemen Kalibata City memiliki 18 tower yang terdiri dari 64 pintu tangga darurat. Saat gempa terjadi, dua pintu dibuka oleh engineer dan sekuriti.
"Pihak pengelola juga membantu penghuni untuk keluar dari satu lantai di atasnya kemudian mengarahkan menuju assembly area," imbuh Ishak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News