Penjualan BBM naik setelah harga turun

Selasa, 05 Januari 2016 | 17:11 WIB Sumber: Antara
Penjualan BBM naik setelah harga turun


JAKARTA. Penjualan bahan bakar minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Cikini, Jakarta Pusat, mengalami peningkatan setelah harganya turun sejak Selasa pukul 00.00 WIB.

"Untuk penjualan BBM jenis Premium dari pukul 06.00 WIB hingga 09.00 WIB sudah terjual sebanyak 5.000 liter, sedangkan Pertamax 3.500 liter. Jenis yang lain masih berkisar ratusan liter," ujar Kepala SPBU Coco Cikini, Arif Fahmi saat ditemui Antara, Selasa (5/1).

Banyak konsumen yang menunggu waktu pembelian BBM hingga pemerintah menetapkan harga baru pada Senin malam pukul 00.00 WIB, sehingga penjualan BBM baru meningkat pada Selasa pagi di SPBU 31-10303, Cikini.

Arif Fahmi menambahkan, penurunan harga BBM tidak akan membuat kosumen yang sudah memakai bensin jenis Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Dex beralih ke jenis Premium.

Selain itu, penurunan harga BBM ini juga berdampak kepada pengelola SPBU yang mengalami kerugian karena harus menjual sisa BBM yang lama dengan harga baru.

"Meski begitu, Pertamina tetap melakukan penghitungan kompensasi dari BBM yang tersisa di setiap SPBU sehingga kerugiannya tidak terlalu besar," kata Arif.

Harga solar yang semula dari Rp 6.700 per liter menjadi Rp 5.650. Harga premium untuk wilayah Jamali (Jawa-Madura-Bali) turun dari Rp 7.400 menjadi Rp 7.050.

Kemudian Pertalite, turun dari Rp 8.250 menjadi Rp 7.900, harga Pertamax untuk DKI Jakarta dan Jawa Barat turun dari Rp 8.650 menjadi Rp 8.500.

Sedangkan untuk elpiji bright gas 5,5 kg untuk Jabodetabek turun Rp 4.500 per tabung, harga ease gas sembilan kilogram untuk Jabodetabek turun Rp 5.000 per tabung, dan harga ease gas 12 kg turun Rp 6.000 per tabung. 

Sedangkan harga ease gas 14 kg turun Rp 8.000 per tabung dan harga elpiji 6 kg rata-rata nasional turun Rp 2.000 per tabung.

Kurang terasa Sementara itu, turunnya harga BBM yang dilakukan pemerintah mendapat berbagai komentar dari masyarakat, antara lain yang mengharapkan agar penurunan harga itu lebih besar.

"Ya, kalau turunnya masih kisaran dibawah Rp 500, masih kurang terasa. Harga sembako juga belum ikut turun menyesuaikan dengan penurunan harga BBM," kata salah seorang pengguna motor, Ihsan.

Tidak hanya itu, salah satu pengguna mobil box juga berkomentar bahwa penurunan harga BBM ini masih kurang dirasa dampaknya, mungkin untuk pengelola SPBU baru terasa dampaknya.

"Ga ada pengaruh ya selama harga bahan pokoknya masih naik, mau harga BBM turun juga sama aja," ujar tukang ojek, Jupriyanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia

Terbaru