Pentingnya Menerapkan Budaya Sadar Risiko dalam Menjalankan Profesi Stand Up

Minggu, 05 Februari 2023 | 15:12 WIB   Reporter: Noverius Laoli
Pentingnya Menerapkan Budaya Sadar Risiko dalam Menjalankan Profesi Stand Up

Komunitas Stand Up Jakbar berkolaborasi dengan Masyarakat Sadar Risiko (Masindo) menyelenggarakan acara dengan tema ?Eksplorasi Kebebasan Berekspresi yang Sadar Risiko? di Eatime Stories, Jakarta Barat, pada Sabtu (4/2).


Contoh lainnya, masih tingginya kebiasaan merokok di masyarakat Indonesia. Menyadari risiko dari kebiasaan itu, perokok dewasa sebetulnya dapat mengambil keputusan untuk berhenti merokok. Namun, jika berhenti langsung sulit dilakukan, dengan menerapkan budaya sadar risiko mereka bisa mencari alternatif untuk mengurangi risiko itu. 

Salah satunya dengan memanfaatkan produk tembakau alternatif, seperti rokok elektrik, produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin. Produk-produk tersebut menerapkan konsep pengurangan risiko karena tidak melalui proses pembakaran, sehingga tidak menghasilkan asap yang mengandung TAR sehingga memiliki risiko yang jauh lebih rendah daripada rokok.

“Produk tembakau alternatif tidak menghasilkan asap dan abu sehingga berbeda dari rokok. Oleh sebab itu, produk ini dapat meminimalisasi risiko bagi perokok dewasa yang ingin beralih dari kebiasaannya,” ucap Dimas. 

Baca Juga: Dorong Tumbuhnya Peluang Usaha, IPC Gelar Kelas Kreatif di Pontianak

Budaya Sadar Risiko

Untuk membangun kesadaran risiko di masyarakat, Masindo aktif melakukan edukasi, diskusi, advokasi media, kajian, dan informasi berbasis bukti ilmiah. Dengan serangkaian aktivitas tersebut, Dimas berharap masyarakat mulai mengimplementasikan budaya sadar risiko. 

“Kami juga berharap mereka yang sudah memahami dan menjalankan budaya sadar risiko dapat menyebarluaskan informasi ini kepada keluarga terdekat dan masyarakat luas,” ucapnya. 

Saat ini, masyarakat Indonesia masih minim menerapkan budaya sadar risiko. Hal tersebut salah satunya dikarenakan minimnya kolaborasi antar pemangku kepentingan di Indonesia sehingga gagasan ini belum tersebar secara luas. 

Partisipasi aktif dan kolaborasi antar pemangku kepentingan yang meliputi kementerian/lembaga, perguruan tinggi, akademisi, asosiasi, lembaga non-profit, media, tokoh masyarakat, dan komunitas menjadi kunci dalam penyebaran budaya sadar risiko di masyarakat. 

Baca Juga: Begini strategi Graha Layar Prima (BLTZ) dalam mengerek kinerja 2021

“Masindo akan terus melakukan advokasi secara berkelanjutan mengenai budaya sadar risiko kepada publik dengan menggandeng seluruh pemangku kepentingan, termasuk Komunitas Stand Up Jakbar melalui kegiatan pada hari ini. Kami berharap kolaborasi ini semakin menyebarluaskan pemahaman mengenai pentingnya kesadaran akan risiko sehingga menciptakan dampak positif secara jangka panjang bagi masyarakat Indonesia,” tutup Dimas. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru