Penumpang Transjakarta menumpuk, social distancing measure jadi sia-sia

Senin, 16 Maret 2020 | 11:22 WIB Sumber: Kompas.com
Penumpang Transjakarta menumpuk, social distancing measure jadi sia-sia

ILUSTRASI. JEJERAN BUS TRANJAKARTA - Jejeran Bus Tranjakarta sedang menurun dan menaikan penumpang di Halte Busway, Harmoni, Jakarta Pusat, Minggu (9/2/2020). Ribuan orang setiap hari melewati halte ini untuk berbagai jurusan. Warta Kota/henry lopulalan


DKI JAKARTA - JAKARTA. Penerapan layanan bus transjakarta yang hanya melayani 13 rute dengan headway 20 menit tampaknya tak berjalan mulus.

Layanan ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Gubernur DKI Jakarta tentang pembatasan angkutan umum di DKI Jakarta guna mencegah potensi penularan Covid-19 yang disebabkan virus corona tipe 2.

Penumpukan justru terjadi di sejumlah halte, salah satunya di Halte Mangga Besar. Seorang pengguna transjakarta, Lia Muspiroh, mengatakan, penumpang yang mengantre di Halte Mangga Besar menumpuk.

Baca Juga: Anies minta warga Jakarta untuk Social Distancing Measure, apakah itu?

Padahal, saat belum ada pembatasan, halte ini kerap lengang.

"Desakan banget sih enggak, tapi dalam busnya desakan. Sebagian juga nunggu bus berikutnya karena sudah enggak muat, yang padahal bus berikutnya juga penuh," ucap Lia saat dihubungi Kompas.com, Senin (16/3/2020).

Lia sebenarnya tak mempermasalahkan waktu beroperasi transjakarta diperpendek. Namun, armadanya harus tetap banyak untuk menghindari penumpukan, baik di kereta maupun di halte.

"Enggak masalah sih dibatasi, tapi armadanya jangan cuma satu bus, apalagi jedanya 20 menit sekali. Yang ada penumpukan penumpang dan malah makin nempel-nempel tuh manusia satu dan manusia lainnya. Kalaupun 20 menit sekali, busnya nambah jadi dua atau tiga. Apalagi di halte yang besar," kata dia.

Pengguna transjakarta lainnya, Filda Ningsih, juga merasa keputusan transportasi ini kurang tepat. Terlebih lagi pada jam-jam sibuk seperti jam pergi dan pulang kantor, penumpang justru berdesak-desakan.

"Ini hari Senin dan jam pergi kantor loh. Enggak semua perusahaan sudah punya kebijakan work from home. Jadi harusnya beroperasinya justru seperti biasa," ungkap Filda.

Karyawati salah satu perusahaan ini menuturkan, penumpang di Halte Transjakarta Lebak Bulus justru berdesak-desakan dan potensi tertular virus corona makin besar.

"Yang diinginkan pemerintah kan kita harus jaga jarak untuk mencegah corona, lah kalau kayak begini malah bikin makin rentan corona," kata dia.

Baca Juga: Hambat penyebaran corona, Jakarta bebas ganjil genap mulai hari ini

Diketahui, mulai 16 hingga 30 Maret 2020, layanan bus transjakarta hanya akan melayani 13 rute. Dalam kurun waktu itu pula, transjakarta memberhentikan sementara layanan Angkutan Malam Hari (Amari).

"Untuk Senin besok 16 hingga 30 Maret 2020 layanan transjakarta hanya beroperasi di 13 rute dengan headway 20 menit dengan waktu operasional mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB. Ini berarti seluruh layanan non-koridor (non-BRT), Royaltrans, dan Mikrotrans ditiadakan," kata Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta Nadia Diposanjoyo dalam keterangannya, Minggu (15/3/2020).

Editor: Yudho Winarto

Terbaru