JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyatakan, penurunan permukaan tanah di Jakarta saat ini sudah cukup mengkhawatirkan. Berdasarkan hasil studi mereka bahkan, jika penurunan air muka tanah tersebut tidak segera di atasi, dalam waktu 15 tahun lagi, air sungai di Jakarta tidak bisa mengalir lagi ke laut.
Basuki Hadimuljono, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengatakan, permasalahan tersebut dipicu oleh penurunan muka tanah di Jakarta yang per tahunnya mencapai 10 cm- 15 cm. "Dengan kondisi itu, susah. Tidak akan ada satu pun sungai di Jakarta yang mengalir secara grafitasi ke laut," katanya pekan lalu.
Sayang, Basuki tidak menjelaskan secara rinci kapan, siapa saja yang terlibat dalam penelitian tersebut. Basuki hanya mengatakan, untuk mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah akan menjalankan beberapa program lingkungan.
Program pertama, pembangunan tanggul untuk mencegah masuknya air laut ke daratan Jakarta. Kedua, membangun waduk; Kariyan dan Jatiluhur untuk sumber air baku di Jakarta.
Dengan pembangunan waduk tersebut diharapkan, pasokan air baku di Jakarta yang saat ini baru dipenuhi dari Kalimalang bisa ditambah sehingga eksploitasi air tanah bisa ditekan dan penurunan permukaan tanah bisa berkurang. "Mudah- mudahan yang Kariyan 2019 jadi dan 2020 bisa suplai air bersih ke Jakarta," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News