BMKG - JAKARTA. Ini peringatan dini cuaca terbaru dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
BMKG mengungkapkan adanya sejumlah wilayah di Indonesia yang berpotensi diterpa hujan lebat, angin kencang, dan petir pada Jumat (15/12/2023) dan Sabtu (16/12/2023).
BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem akan potensi hujan lebat, angin kencang, dan petir di sejumlah wilayah.
BMKG menjelaskan, potensi cuaca ekstrem tersebut disebabkan oleh sirkulasi siklonik yang terpantau ada di Laut Natuna, Samudera Pasifik sebelah utara Papua, dan di Australia bagian utara sehingga membentuk daerah konvergensi memanjang.
Konvergensi memanjang itu terjadi di Laut Natuna, Laut China Selatan, Pulau Sumatera bagian tengah, Laut Jawa, Laut Flores, Laut Banda, dan Laut Arafuru. Konvergensi memanjang juga terjadi di Kalimantan bagian tengah dan selatan, Sulawesi bagian tengah-selatan, dan Maluku.
Selain itu, sirkulasi siklonik juga mengakibatkan munculnya konfluensi yang terpantau di Maluku Utara.
Baca Juga: Gempa 4,7 Magnitudo Goyang Kabupaten Sukabumi, Getaran Terasa hingga Bogor
“Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi atau konfluensi tersebut,” bunyi keterangan BMKG.
Berikut sejumlah wilayah berpotensi hujan lebat, angin lebat, dan petir pada 15-16 Desember 2023:
15 Desember 2023
Wilayah berpotensi hujan lebat, angin kencang, dan petir:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Riau
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Jawa Timur
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua.
Baca Juga: Pulau Rote, Pulau Paling Selatan di Indonesia: Suku, Bahasa, Agama, dan Keiistimewaan
Wilayah berpotensi hujan, angin kencang, dan petir:
- Bali.
Wilayah berpotensi angin kencang:
- Banten Jawa Barat.
Baca Juga: Kolaborasi Jadi Kunci Utama dalam Mitigasi dan Penanggulangan Bencana
