PALU. Sebanyak 32 pangkalan elpiji di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, ditutup PT Pertamina. Pasalnya, pangkalan tersebut terbukti melakukan tindakan tidak terpuji yang merugikan masyarakat.
"Ini sesuai laporan yang kami terima saat rapat dengan pihak Pertamina dan agen elpiji di Kota Palu belum lama ini," kata Kepala Bagian Administrasi Perekonomian setempat, Tamin Tombolotutu, Jumat (7/4).
Tamin tidak menyebutkan secara rinci pangkalan nakal yang melakukan tindakan merugikan masyarakat tersebut. Ia hanya bilang, sanksi penutupan dilakukan langsung oleh agen/distributor penyalur elpiji bersubsidi.
Sebenarnya, kata dia, distribusi elpiji 3 kilogram (kg) dari Pertamina ke agen dan pangkalan pengecer selama ini berjalan lancar dan sesuai dengan jadwal pasokan yang ditetapkan. "Persoalannya, kok elpiji 3 kg bisa langka di pangkalan. Berarti ada yang tidak beres dalam pendistribusiannya," paparnya.
Menurut Tamin, setelah tim yang melibatkan sejumlah istansi terkait turun ke lapangan, ternyata memang ada indikasi bahwa pangkalan dalam menjual elpiji tidak berdasarkan wilayah. Pihak pangkalan menjual elpiji kepada masyarakat yang bukan di wilayah itu, bahkan mereka yang membeli elpiji subsidi adalah warga yang mampu.
"Ya ternyata yang membeli bukan hanya warga miskin, tetapi orang kaya (pengusaha) restoran dan rumah-rumah makan," imbuhnya.
Tamin menyebut, jika seperti itu, selain tidak tepat sasaran, stok elpiji 3 kg di pangkalan cepat habis (kosong).
Pemkot Palu, kata Tamin, telah mengeluarkan surat edaran tentang distribusi dan penjualan elpiji 3 kg, serta sanksi bagi yang tidak mematuhinya dalam rangka menertibkan kembali pangkalan elpiji dan juga agar program BBM bersubsidi tersebut tepat sasaran.
SE itu antara lain mengatur bahwa pangkalan tidak boleh melayani pengecer (kios-kios), menjual keluar/melayani warga yang bukan penduduk setempat dan menaikan harga sepihak. Pemerintah telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) elpiji 3 kg sebesar Rp16.000 per tabung.
Tamin juga mengatakan jumlah pangkalan elpiji yang ada di Kota Palu saat ini sesuai data pada Bagian Administrasi Perekonomian Kantor Pemkot Palu sebanyak 843 pangkalan, tersebar di 46 kelurahan dari delapan kecamatan yang ada di Palu.
Pantauan di sejumlah kios pengecer elpiji 3 kg masih dijual jauh di atas HET. Harga elpiji 3 kg dijual pengecer berkisar Rp 20.000 sampai Rp 25.000 per tabung.
(Anas Masa)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News