Pesawat Aviastar dibeli dari Papua Nugini

Sabtu, 03 Oktober 2015 | 13:30 WIB Sumber: Kompas.com
Pesawat Aviastar dibeli dari Papua Nugini


JAKARTA.  Pesawat Twin Otter milik Aviastar yang hilang pada Jumat kemarin diketahui merupakan pesawat bekas yang dibeli dari salah satu maskapai di Papua Nugini. Pesawat yang hilang dalam penerbangan Masamba-Makassar itu diketahui dibeli Aviastar pada Januari 2014. 

"Pesawat ini masuk jajaran Aviastar pada Januari 2014. Kami beli pesawat ini dari airline Papua Nugini," kata Manajer Bidang Komersial Aviastar, Petrus Budi Prasetyo di kantornya, Sabtu (3/10). 

Meski bekas, Petrus menyatakan pesawat tersebut laik terbang karena sudah menjalani serangkaian pengujian kelaikan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan. 

Selain itu, ia juga menyatakan pesawat twin otter yang mereka beli merupakan pesawat generasi terbaru dari pesawat twin otter yang diproduksi pada kurun waktu 1968-1977. 

"Pembelian dilakukan sesuai prosedur yang telah disetujui Kemenhub. Sebelum dioperasikan sudah dilakukan serangkaian maintenance ulang," ujar dia. 

Menurut Petrus, selama hampir dua tahun digunakan tak ada masalah signifikan yang ditemukan pada pesawat tersebut. 

Ia menyatakan seluruh dokumen penerbangan yang dimiliki pesawat itu telah diserahkan ke Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). "KNKT sedang mengumpulkan dokumen penerbangan sebanyak-banyaknya. Semua sudah kami berikan, tak ada yang disembunyikan. KNKT berterima kasih karena kami dianggap kooperatif. Sekarang mereka sedang mengumpulkan bukti-bukti yang ada di Makassar," jelas Petrus. 

Seperti diberitakan, pesawat twin otter milik Aviastar dengan nomor penerbangan MV 7503 hilang kontak sekitar pukul 14.36 WITA dalam perjalanan menuju Makassar, 11 menit setelah lepas landas dari Bandara Andi Jemma, Masamba, Jumat (2/10). 

Waktu tempuh penerbangan normal dari Bandara A Jemma Masamba ke Makassar selama 70 menit (1 jam 10 menit). Semestinya tiba di Makassar pada pukul 15.39 WITA. Terdapat tujuh penumpang yang terdiri atas empat dewasa, satu anak, dan dua bayi dalam pesawat tersebut. Nama mereka, yakni Nurul Fatimah, Lisa Falentin, Risa Arman, Sakhi Arqam, Muhammad Natsir, Afif (bayi), dan Raya (bayi). 

Pesawat tersebut dikemudikan oleh Captain Iriafriadi, kopilot Yudhistira, dan teknisi Soekris Winarto. (Alsadad Rudi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia
Terbaru