PILKADA - JAKARTA. Pasangan Rindu (Ridwan Kamil dan Uu Ruhzanul Ulum) dinilai saling melengkapi untuk memimpin Jawa Barat.
Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, partai-partai koalisi memutuskan Uu menjadi pasangan Ridwan Kamil, adalah keputusan tepat. Karena kader PPP itu mempunyai basis massa kuat khususnya di wilayah selatan.
"Jadi kehadiran Uu untuk mengambil suara di wilayah selatan, karena PPP juga basis massa di Selatan sangat kuat," ujar Ujang dalam keterangannya, Rabu (10/1).
Lebih lanjut ungkap pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) ini, pasangan tersebut akan saling melengkapi. Karena mereka latar belakangnya adalah kepala daerah yang berhasil di Bandung dan juga di Tasikmalaya.
"Jadi ini komposisi yang saling mengisi ya, katakanlah RK mengisi di perkotaan atau mengambil basis masa kota, dan Uu mengambil massa dari orang desa," katanya.
Selain itu, Ridwan Kamil dan Uu mempunyai latar belakang pesatren. Sehingga menjadikan faktor penting dalam merebut hati masyarakat di Jawa Barat. Karena ungkap Ujang, di Jawa Barat sangat kental dengan pesantren dan kalangan Nahdlatul Ulama (NU).
"Jadi bagaimanapun masyarakat di Jawa Barat adalah masyarakat NU dan kalangan pesantrennya kuat," ungkapnya.
Sosok mereka yang masih muda juga dapat menarik kaum milenial di Jawa Barat. Apalagi saat menjadi Wali Kota Bandung Ridwan Kamil selalu berinteraksi lewat media sosial dengan prestasi-prestasinya. Sehingga kaum milenial suka akan hal tersebut.
"Mereka ini bisa menggaet dukungan, apalagi Ridwan Kamil sudah lama bergerak di media sosial, dan Ridwan Kamil dianggap sebagai tren anak muda," tuturnya.
Lebih lanjut, RK dan Uu dinilai sudah teruji. Masyarakat malas memilih orang yang belum teruji kemampuannya sebagai kepala daerah. Sedangkan Ridwan Kamil dan Uu sudah berhasil membangun di Bandung serta Tasikmalaya.
Sehingga mereka akan membawa keberhasilannya untuk merayu masyarakat dalam memilihnya. "Jadi mereka sudah teruji kepemimpinannya dan prestasi kerjanya, tinggal mempromosikan saja. Karena dalam pilkada ini figur lebih menentukan dari pada partai politiknya," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News