Petasan Tanah Abang diduga untuk perang antar gank

Jumat, 10 April 2015 | 15:57 WIB   Reporter: Barratut Taqiyyah
Petasan Tanah Abang diduga untuk perang antar gank

ILUSTRASI. Obligasi terbaru dari Adira Finance dan FIF akan mengikuti kenaikan bunga acuan. (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


JAKARTA. Wakil Kepala Polri Komjen Badrodin Haiti menduga petasan skala besar yang meledak di sebuah tanah kosong di Tanah Abang, Jakarta Pusat, beberapa hari lalu, ditujukan untuk perkelahian antar "gank".

"Kami menduga barang-barang ini disiapkan untuk perang antarkelompok atau antargank di sekitar sana," ujar Badrodi, di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (10/4) pagi.

Dugaan itu diperkuat dengan penelitian atas barang bukti, pemeriksaan sejumlah saksi dan korban. Dari sisi barang bukti, petasan banting skala besar itu diikatkan dengan batu. Diduga kuat, batu itu berfungsi sebagai pemberat agar dapat terlempar jauh.

Kedua, berdasarkan pemeriksaan saksi serta korban, diperoleh informasi bahwa korban hanya warga biasa dan tak memiliki cacatan dengan aktivitas kelompok radikal atau terorisme.

Ketiga, jelas Badrodin, daerah tempat ditemukannya barang tersebut juga merupakan lokasi kelompok yang kerap terlibat tawuran.

"Sementara soal ada potongan paku di dalam barang itu, paku itu sudah lama karena sudah karatan, jadi tidak bercampur ke dalamnya. Hanya memang ada di sekitarnya saja. Jadi, belum ada yang terkait dengan kelompok teroris," ujar Badrodin.

Meski demikian, ia belum dapat menunjukkan siapa yang meletakkan barang tersebut sehingga menimbulkan ledakan dan mengakibatkan empat orang terluka. Polisi, kata Badrodin, masih melakukan penyelidikan lebih jauh.

"Sedang kami dalami. Sudah ada yang kami curigai, tapi memang masih membutuhkan keterangan pihak yang lain dulu," ujar Badrodin.

Sebelumnya, warga RT 16/9, tanah Abang dikagetkan dengan bunyi ledakan keras, Rabu (8/4) sekitar pukul 14.15 WIB. Empat orang terluka dalam peristiwa diketahui masih berstatus warga sekitar. Namun, hasil pemeriksaan polisi, alamat KTP keempat korban bukan di wilayah Tanah Abang.

Empat korban atas nama Rukam (56) alias Suro, warga Ciledug; Asep (67) yang merupakan warga Kebon Kacang; Amir (30) alias Bogel warga Kebon Kacang; dan Feri (31) asal Indramayu. (Fabian Januarius Kuwado)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Terbaru