DUGAAN KORUPSI - JAKARTA. Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw minta Gubernur Papua Lukas Enembe untuk mundur dari jabatannya. Dia menilai, Lukas Enembe tidak pantas menjadi seorang pemimpin.
Paulus juga bilang, Lukas justru menunjukkan hedonisme dengan menghabiskan uang rakyat.
"Apalagi hedonisme yang ditunjukkan dengan cara menghabiskan uang rakyat. Menurut saya tidak pantas menjadi pemimpin itu. Lebih baik dia mundur saja daripada nanti dia ditangkap KPK," kata Paulus ditemui di JCC, Jakarta, Kamis (29/9).
Paulus mengaku miris dan sedih dengan kondisi masyarakat Papua yang ditinggal pemimpinnya yang tidak bertanggung jawab.
"Walaupun dalam hati saya menangis melihat masyarakat yang ditinggal pemimpinnya tanpa bertanggung jawab. Sedih hati kita ini. Dan bikin malu menurut saya," imbuhnya.
Baca Juga: Dugaan Kegemaran Gubernur Papua Lukas Enembe Berjudi Semakin Terang
Permintaan mundur yang disampaikan Paulus datang dari suara pribadinya sebagai warga asli Papua dan tanpa ada dorongan dari pihak lain.
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Lukas menjadi tersangka kasus gratifikasi Rp 1 miliar. Namun, KPK menyatakan akan mendalami dugaan tindak pidana pencucian uang yang diduga dilakukan oleh Lukas di kasino.
Dari berita KONTAN sebelumnya, dugaan tentang kegemaran Gubernur Papua Lukas Enembe berjudi semakin terang.
Mulanya dugaan tentang kegiatan judi yang dilakukan Enembe diungkap oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). PPATK membongkar dugaan penyimpanan dan pengelolaan uang Lukas Enembe yang dinilai tidak wajar.
Salah satu dari 12 temuan PPATK merupakan setoran tunai dari Enembe yang diduga mengalir ke kasino judi dengan nilai Rp 560 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News