PLN dan Pemkab Ende kembangkan biomassa melalui program olah sampah

Selasa, 12 Januari 2021 | 13:23 WIB   Reporter: Ridwan Nanda Mulyana
PLN dan Pemkab Ende kembangkan biomassa melalui program olah sampah

PLN dan Pemkab Ende kembangkan biomassa melalui program olah sampah.


PLN -  JAKARTA. PT PLN (Persero) menyatakan komitmennya untuk meningkatkan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) dan menjalankan pilar green sebagai bentuk transformasi.

Komitmen itu antara lain ditunjukan melalui peluncuran program Teknologi Olah Sampah di Sumbernya (TOSS) Ende dalam uji reliability run cofiring pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ropa di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur.

Direktur Mega Proyek PLN, Ikhsan Asaad menjelaskan bahwa program ini merupakan sinergitas antara PLN, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ende, Perusahaan Startup Comestoarra.com dan Organisasi Nirlaba Anak Cinta Lingkungan (ACIL).

“Uji reliability run cofiring pada salah satu unit PLTU Ropa ini akan berjalan selama 3x24 jam (9-11 Januari 2021) dengan memanfaatkan pelet TOSS sebanyak 5 Ton per hari yang berasal dari sampah biomassa hasil produksi masyarakat Kabupaten Ende,” terang Ikhsan lewat keterangan tertulis yang dikutip Kontan.co.id, Selasa (12/1).

Baca Juga: Begini upaya pemeliharaan lingkungan tambang Indika Energy (INDY)

Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), PLN juga telah menyalurkan bantuan berupa peralatan dan capacity building yang dibutuhkan guna mewujudkan implementasi program TOSS di Desa Keliwumbu dan Desa Ranu Kolo, Kabupaten Ende yang berada di sekitaran PLTU Ropa.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana menyampaikan, program tersebut turut mendukung kontribusi energi terbarukan pada bauran energi nasional.

Menurutnya, cofiring PLTU dengan bahan bakar biomassa adalah upaya alternatif dalam mengurangi pemakaian batu bara dengan tetap memperhatikan kualitas bahan bakar sesuai kebutuhan.

"Selain itu, pengembangan biomassa juga akan mendukung sistem ekonomi kerakyatan dengan memberdayakan masyarakat sebagai salah satu pelaku utama rantai pasok biomassa dengan mengedepankan semangat gotong royong,” terang Dadan.

Baca Juga: J Resources (PSAB) bakal terbitkan obligasi Rp 384,09 miliar, simak kupon & jadwalnya

Bupati Ende, Djafar H. Achmad menambahkan, segenap jajaran Pemkab Ende mendukung penuh program cofiring yang seluruh materialnya berasal dari sampah biomassa yang diolah melalui TOSS. Bertajuk ‘Dari Ende Flores untuk Indonesia’, cofiring di Kabupaten Ende diharapkan dapat menjadi percontohan dalam upaya penurunan emisi gas rumah kaca serta energi kerakyatan.

“TOSS Ende merupakan solusi pengelolaan dan pengolahan sampah di Kabupaten Ende yang mampu dimanfaatkan sebagai bahan baku energi kerakyatan,” pungkas Djafar.

Selanjutnya: Masih menanti restu insentif, Pertamina Hulu Mahakam siap dorong investasi

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru