PLN gandeng pemkab Asmat mengalirkan listrik terhadap 5 distrik di Papua

Minggu, 29 November 2020 | 07:44 WIB   Reporter: Ridwan Nanda Mulyana
PLN gandeng pemkab Asmat mengalirkan listrik terhadap 5 distrik di Papua

ILUSTRASI. PLN bersama Pemkab Asmat, menjalin Perjanjian Kerja Sama dalam rangka pengoperasian ketenagalistrikan.


PLN -  JAKARTA.  PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) bersama Pemerintah Kabupaten Asmat, menjalin Perjanjian Kerja Sama (PKS) dalam rangka pengoperasian dan pengelolaan sistem ketenagalistrikan bagi lima distrik di Kabupaten Asmat Provinsi Papua.

Kelima distrik tersebut adalah Distrik Agats, Atsj, Fayit, Pantai Kasuari dan Suator. Pjs. Bupati Asmat, Triwarno Purnomo menjelaskan, sebelumnya PLN telah mengelola kelistrikan 2 (dua) Distrik (Agats dan Atsj) di Kabupaten Asmat, kini bertambah menjadi 5 Distrik. 

Triwarno menambahkan, terkait biaya pasang baru calon pelanggan di Distrik Fayit, Distrik Pantai Kasuari dan Distrik Suator akan disiapkan oleh Pemerintah Daerah. Setelah itu, PLN akan segera bergerak untuk melakukan proses pemasangan pelanggan baru secara bertahap.

General Manager PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat (UIW P2B), Abdul Farid mengungkapkan, saat ini total pelanggan PLN di 2  distrik sebelumnya mencapai 4.619 pelanggan. "Dengan adanya PKS ini, cakupan pengelolaan kelistrikan oleh PLN bertambah lagi, yaitu Distrik Fayit, Pantai Kasuari dan Suator dengan total potensi 341 calon pelanggan saat ini,” ujarnya lewat keterangan tertulis, Sabtu (28/11).

Baca Juga: PLN beri sambungan listrik gratis berkat hasil Virtual Charity Run & Ride

Menurut Farid, PLN beserta Pemerintah Kabupaten Asmat juga telah melakukan sosialisasi terkait serah terima operasi kelistrikan ini kepada masyarakat yang ada di Distrik Fayit, Distrik Pantai Kasuari dan Distrik Suator yang nantinya akan menjadi pelanggan PLN.

Pekan ini, PLN tengah melakukan pendataan titik koordinat lokasi seluruh calon pelanggan. Selain itu, PLN juga terus berkoordinasi dengan pihak yang ditunjuk dalam pengecekan langsung instalasi milik calon pelanggan, sebelum diterbitkannya Sertifikat Laik Operasi (SLO) sebagai salah satu syarat yang harus dilengkapi untuk mendaftar menjadi pelanggan PLN.

Sebagai informasi, beban puncak pada 5 (lima) distrik tersebut mencapai 1.796 kilo Watt (kW). Sementara Pemda melalui sejumlah pembangkit hanya memiliki daya mampu sebesar 1.340 kW. PLN hadir dengan daya mampu yang berasal dari 2 pembangkit di Agats sebesar 2.400 kW dan di Atsj sebesar 40 kW.

"Ini juga merupakan tindak lanjut program Papua Terang. Kami upayakan sebelum Natal, seluruh calon pelanggan yang terdaftar di tiga distrik tersebut (Fayit, Pantai Kasuari dan Suator) dapat dinyalakan," tutup Farid.

Dalam lima tahun terakhir, Rasio Elektrifikasi pada Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat meningkat sebanyak 46,07%. Dari sebelumnya 49,66%, sekarang sudah 95,73%. Capaian tersebut berkisar pada 1.010.531 pelanggan rumah tangga.

Meskipun topografi Provinsi Papua dan Papua Barat didominasi oleh perbukitan, akses yang menantang dan permukiman yang tersebar, PLN menyebut tetap berkomitmen untuk terus membuat energi listrik dapat dimanfaatkan secara merata.

Selanjutnya: PLN: Baru 60%, pandemi menghambat penyerapan penyertaan modal negara (PMN)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru