PANGKALPINANG. PT Perusahaan Listrik negara (PLN) Unit Induk Pembangunan III Wilayah Sumbagsel menargetkan pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) di wilayah Bangka Belitung (Babel) bisa rampung pada akhir Oktober 2016.
General Manajer PLN unit Induk pembangunan III wilayah Sumbagsel, Dody Murihno mengatakan, pembangunan SUTT untuk wilayah Bangka terdapat dua jalur, yaitu Pangkalpinang-Koba dan Pangkalpinang-Kelapa. Kedua jalur tersebut melintasi kawasan Jerambah Gantung, yang masih terkendala tepatnya di T2-T6.
"Dengan adanya pendekatan dan bantuan Pemda, dari 64 warga yang menolak sudah 39 warga yang dibayar ganti ruginya. Mudah-mudahan dengan kehadiran Wagub hari ini di lokasi permasalahan warga yang masih menolak bisa dituntaskan hari ini," katanya di Pangkalpinang, Kamis (22/9).
Ia mengatakan, untuk jaringan SUTT Babel membutuhkan 430 tower di sepanjang lintasan yang dilalui dengan biaya ganti rugi 15% dari harga tanah dan penggantian tanam tumbuh.
"Kalau masalah yang di wilayah Jerambah Gantung selesai, maka akhir Oktober jaringan sudah terbangun dan bisa mengaliri listrik ke wilayah Kelapa. Sementara untuk penyaluran ke Koba juga masih ada kendala di T24 yakni satu titik tower yang belum bebas," papar Dody.
Ia menyebutkan, selain kekhawatiran warga, permasalahan belum terbebasnya lahan untuk jaringan ini juga dikarenakan menyangkut Ruang terbuka Hijau (RTH) Kota Pangkalpinang yang sudah tercantum dalam Perda.
Dalam hal ini masyarakat menuntut ganti rugi 100%, sementara PLN hanya memberikan 15% dengan harga yang jauh lebih tinggi dari NJOP.
Adanya Perda terkait RTH, dijelaskan bahwa di bawah jalur transmisi akan jadi RTH, artinya harus dibebaskan atau ganti rugi. Sedangkan PLN hanya memberikan kompensasi 15% dari harga tanah dan tanam tumbuh. "Untuk masalah ini kami sudah koordinasi dengan Pemprov, kejaksaan, Polda maupun Danrem. Semoga semuanya sama-sama memperhatikan masalah kelistrikan, sehingga bisa berjalan lancar," ujarnya.
Sementara Manajer Proyek Pembangunan SUTT Unit Induk Pembangunan III PLN Wilayah Sumbagsel, Erman Rusidi mengatakan, untuk kekhawatiran warga mengenai petir, pihaknya menjamin jika tower tersebut dilengkapi alat penangkal petir sehingga keamanannya dapat lebih terjaga.
"Transmisi kami ada dua penangkal petir, di mana dari enam kabel pada tower itu dua bagian atas untuk penangkal petir. Kalau ada petir disalurkan ke tower, justru lebih aman yang berada di bawah itu," katanya. (Ahmadi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News