MAKASSAR. Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) rencananya mulai di bangun pada 2018 di Desa Rano Utara, Kecamatan Rano, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
"Saat ini proses pembebasan lahan mulai berjalan di beberapa lokasi yang terkena proyek PLTA," kata Kepala Desa Rano Utara, Grece Senna, Rabu (26/10).
Menurut dia, proyek PLTA yang akan mengelola air Sungai Saddang ini untuk dijadikan energi listrik untuk warga Tana Toraja. "Kami berharap pemilik perusahaan bisa mempekerjakan warga sekitar yang terkena proyek, sebab mata pencaharian mereka akan hilang dan rata-rata warga disini berkebun untuk menafkahi keluarganya," harap dia.
Proyek PLTA tersebut dimenangkan Toshiba Group dalam tender untuk penyediaan peralatan pembangkit listrik tenaga air untuk proyek pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Malea di Tana Toraja, Sulsel. Pesanan tersebut diterima dari PT Malea Energy salah satu anak perusahaan Kalla Group.
Peralatan pembangkit listrik akan dikirim pada awal 2018 salah satunya turbin dengan kecepatan rotasi yang tinggi. Pembangkit ini dijadwalkan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2020.
Wakil Presiden Divisi Thermal dan Hydro Power Systems Service, Toshiba Energy Systems dan Solutions Takao Konishi dalam siaran persnya mengatakan, telah mendirikan PT Toshiba Asia Pacific Indonesia pada 2014 untuk mengerahkan sumber daya dan keahlian dalam membantu meningkatkan solusi infrastruktur.
"Permintaan akan tenaga listrik di Indonesia saat ini sangat tinggi, dan Toshiba sangat senang untuk berkontribusi meningkatkan kapasitas tersebut untuk membantu meningkatkan solusi infrastruktur," kata Takao Konishi.
(Darwin Patir)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News