KERUSUHAN - JAKARTA. Polda Metro Jaya mengamankan lima mobil ambulans berlogo Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI karena mengangkut batu dan bensin saat terjadi aksi kerusuhan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono memastikan hal itu, Kamis (26/9) pagi. Video tentang ambulas milik Pemprov DKI yang berisi batu bensin itu beredar di media sosial.
Baca Juga: Instruksi Disdik DKI ke sekolah soal demo pelajar rusuh
Argo menyebutkan, mobil ambulans itu diamankan pada Kamis dini hari sekitar pukul 02.14 di dekat Gardu Tol Pejompongan di Jalan Gatot Subroto, Jakarta. "Ya benar (ada ambulans milik Pemprov DKI)," kata Argo saat dikonfirmasi Kompas.com.
Berdasarkan informasi dari akun instagram @TMCPoldaMetro, mobil ambulans tersebut diduga mengangkut batu dan bensin untuk bahan bom molotov.
Argo mengatakan, saat ini polisi telah membawa mobil ambulans itu ke Polda Metro Jaya. "(Mobil ambulans beserta sopir) diamankan di Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan," ujar Argo.
Selain mengamankan mobil ambulans, polisi juga pada tadi malam mengamankan 570 pelajar SMP dan SMA. Mereka diduga terlibat dalam kerusuhan demo pelajar yang dilakukan di sejumlah titik di dekat gedung DPR.
Hingga kini Kompas.com masih memverifikasi kejadian ini ke bebeberapa pihak untuk mengetahui duduk persoalan kasus ini. Kompas.com akan mengupdate berita ini selanjutnya.
Awal mula kerusuhan 25 September
Ratusan pelajar dari berbagai sekolah sebelumnya datang menuju gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Rabu (25/9). Namun, belum sampai di depan gedung wakil rakyat, langkah mereka terhenti, Polisi mencegat mereka, melarang mereka berdemonstrasi di depan gedung itu.
Alasan polisi, saat ini area di depan gedung DPR sedang disterilkan dan diperbaiki akibat kerusuhan pada Selasa (24/9). Selain itu, polisi mencurigai motif mereka berdemonstrasi karena massa nyatanya tidak paham akan tuntutan mereka.
Sekitar 200 mahasiswa kemudian dijemur di jalan dan kemudian dibawa ke Polda Metro Jaya. Namun, ratusan lainnya bertahan di pinggir Jalan Gatot Subroto hingga Jalan Tentara Pelajar.
Baca Juga: Marak demonstrasi berakhir ricuh, membuat CDS bergerak naik
Mereka mulai menyerang polisi dengan batu di dekan pos polisi Palmerah. Polisi langsung membalasnya dengan semburan air dari mobil water canon. Pelajar justru semakin menjadi dan mulai melempari polisi dengan petasan.
Polisi kemudian menembakkan gas air mata yang membuat pelajar mundur dari lokasi semula. Bentrok mahasiswa dengan polisi terus terjadi hingga pukul 19.30. Bentrok serupa juga terjadi di Jalan Gerbang Pemuda, Senayan dekat Hotel Mulia, dan juga fly over Slipi. (Rindi Nuris Velarosdela)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polisi: 5 Ambulans Pemprov DKI Angkut Batu dan Bensin Saat Rusuh",
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News