Program BIAS di Bogor Meningkatkan Partisipasi Imunisasi hingga 11% pada 2024

Kamis, 19 Desember 2024 | 22:15 WIB   Reporter: Francisca Bertha Vistika
Program BIAS di Bogor Meningkatkan Partisipasi Imunisasi hingga 11% pada 2024

ILUSTRASI. Kolaborasi lintas sektor antara Jalin Foundation, Kemenkes, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor terbukti efektif dalam mengedukasi masyarakat dan meningkatkan partisipasi imunisasi anak.


IMUNISASI - JAKARTA. Yayasan Jalin Komunikasi Indonesia (Jalin Foundation) bersama Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor berhasil meningkatkan cakupan imunisasi anak melalui program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).

Kampanye yang dijalankan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menunjukkan hasil positif, dengan partisipasi imunisasi mencapai 149.703 anak, meningkat 11,04% dari tahun sebelumnya.

Program ini bertujuan untuk mengatasi kesenjangan imunisasi, dengan fokus pada anak usia 7-12 tahun, baik di sekolah maupun luar sekolah.

Keterlibatan lebih dari 20.000 individu dalam sesi edukasi, serta pemanfaatan media sosial untuk melawan hoaks dan mengedukasi masyarakat, menjadi kunci keberhasilan kampanye ini.

"Program ini telah membuktikan bahwa strategi yang melibatkan masyarakat secara langsung serta partisipasi aktif dari berbagai sektor terkait, dapat menjangkau dan meningkatkan cakupan imunisasi di masyarakat yang kurang terlayani," ujar Dian Rosdiana, Executive Director Jalin Foundation, Kamis (19/12). 

Baca Juga: Kemenkes Tekankan Pentingnya Kemitraan untuk Perkuat Cakupan Imunisasi

Menurut Lily Banonah, Ketua Tim Kerja Imunisasi Usia Sekolah dan Sumber Daya Kementerian Kesehatan, Program BIAS 2024 telah mencapai peningkatan partisipasi yang signifikan, dengan cakupan imunisasi yang semakin meningkat.

Enam provinsi telah mencapai target cakupan BIAS di 2024, salah satunya Jawa Barat.

"Namun, tantangan masih ada. Di antaranya rendahnya pemahaman akan pentingnya imunisasi, misinformasi atau hoaks yang beredar, serta pelacakan anak-anak yang membutuhkan imunisasi secara akurat masih menjadi tantangan yang perlu diselesaikan bersama," ungkapnya. 

Dhefi Ratnawati, mewakili Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan, menambahkan, imunisasi merupakan salah satu program utama penguatan upaya preventif di layanan primer yang menjadi fokus utama Kemenkes saat ini.

"Untuk mendukung capaian imunisasi yang maksimal, tiga strategi penyebarluasan informasi promosi kesehatan terus dilakukan, yaitu dengan mendorong terciptanya perubahan perilaku yang menjadi kebiasaan (habit), meningkatkan permintaan layanan imunisasi, serta menciptakan lingkungan yang lebih kondusif," kata Dhefi. 

Baca Juga: 3 Cara yang Bisa Dilakukan oleh Orangtua untuk Mencegah Stunting Anak Sejak Dini

Dukungan MSD (Merck & Co.) melalui program Solutions for Healthy Communities turut berperan dalam kesuksesan program ini. George Stylianou, Managing Director MSD Indonesia, mengatakan bahwa dk MSD pihaknha percaya, akses terhadap layanan dan fasilitas kesehatan terbaik, merupakan hak setiap individu.

Dukungan yang kami berikan melalui program Solutions for Healthy Communities kepada Jalin Foundation, menjadi salah satu upaya MSD untuk membantu membangun masyarakat yang lebih sehat, dimulai dengan memastikan akses kesehatan yang merata, bagi seluruh kalangan masyarakat termasuk di Indonesia.

"Kami berharap program ini dapat memberikan dampak yang signifikan, bagi peningkatan kualitas kesehatan generasi muda Indonesia di masa depan, " ujar George.

Dengan hasil yang positif, program ini diharapkan dapat diperluas di wilayah lain di Indonesia, guna memastikan setiap anak mendapatkan perlindungan imunisasi yang mereka butuhkan.

Selanjutnya: Semen Baturaja (SMBR) Pertahankan Kinerja Positif di Tengah Tantangan Industri Semen

Menarik Dibaca: Jenis Tanaman yang Cocok untuk Ibu Super Sibuk hingga Pecinta Kebun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Francisca bertha
Terbaru