Program Solar untuk Koperasi Nelayan Siap Uji Coba di Surabaya

Kamis, 15 September 2022 | 10:00 WIB   Reporter: Ratih Waseso
Program Solar untuk Koperasi Nelayan Siap Uji Coba di Surabaya

Nelayan melakukan pengisian BBM jenis solar subsidi di SPBN Karangsong, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (7/9/2022). Program Solar untuk Koperasi Nelayan Siap Uji Coba di Surabaya.


KELAUTAN DAN PERIKANAN -  JAKARTA. Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki memastikan Program Solusi Nelayan (Solar untuk Koperasi Nelayan) sudah siap untuk diujicobakan di Kampung Nelayan Desa Kedung Cowek, Bulak, Surabaya, Jawa Timur.

Hal tersebut dipastikan dengan peninjauan langsung kesiapan lokasi piloting di Surabaya Rabu 14 September kemarin.

"Kita ingin nanti para nelayan bisa membeli solar sesuai harga SPBU bukan harga dari pengecer, sehingga margin pendapatan nelayan akan bertambah dan semakin sejahtera," kata Teten dalam keterangan tertulis, Kamis (15/9).

Sebelumnya, dalam rapat koordinasi Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian BUMN dan PT Pertamina menyepakati piloting akan dilakukan selama 3 bulan ke depan di 7 lokasi. Diantaranya, Surabaya, Indramayu, Semarang, Pekalongan, Aceh Besar, Deli Serdang, dan Lombok Timur. Selanjutnya akan diperluas di seluruh Indonesia.

Baca Juga: AKR Coporindo (AKRA) Distribusikan BBM Solar Subsidi Hingga 2027

Dengan keberadaan SPBU khusus nelayan, diharapkan nelayan bisa lebih mudah dan cepat dalam mendapatkan BBM. Pasalnya selama ini sekitar 60% biaya produksi nelayan adalah untuk pengadaan BBM. Maka, diperlukan upaya agar biaya produksi para nelayan bisa ditekan dengan memberikan kemudahan akses terhadap BBM yang murah sesuai harga resmi yang ditetapkan oleh Pertamina.

Teten menjelaskan, nantinya koperasi nelayan akan mengelola SPBU khusus nelayan. Pengurus koperasi diwajibkan mendata anggotanya agar nantinya BBM yang dipasok oleh PT Pertamina (Persero) benar-benar tersalurkan secara tepat sasaran.

"Nanti yang bisa dapat BBM solar harus yang terdaftar di koperasi. Nah ini tugas dari koperasi nelayan untuk memastikan anggotanya untuk disiplin supaya teratur," katanya.

Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Deny Djukardi menambahkan, di lokasi peninjauan memang belum ada SPBU Nelayan. Oleh karenanya penting agar ke depan nelayannya membeli Solar dengan harga resmi.

Baca Juga: Kerugian Masyarakat Akibat Kenaikan BBM Capai Rp 50,3 Triliun

Sebagai upaya mempercepat realisasi pembangunan Pertashop khusus nelayan dibutuhkan berbagai persyaratan administratif. Deny berharap agar para nelayan yang tergabung dalam koperasi juga cepat dalam memenuhi persyaratan administratif tersebut.

"Kami perlu data-data terbaru dari para anggota koperasi. Memang kemarin ada beberapa kendala tapi saat ini sudah ada solusinya. Intinya dari Pertamina mendukung sekali untuk bisa melayani nelayan untuk mendapatkan BBM bersubsidi tepat sasaran dan tepat guna," ujar Deny.

Editor: Noverius Laoli

Terbaru