Provinsi Riau Jadi Barometer Kebijakan dan Industri Kelapa Sawit Indonesia

Kamis, 10 Agustus 2023 | 16:43 WIB   Reporter: Noverius Laoli
Provinsi Riau Jadi Barometer Kebijakan dan Industri Kelapa Sawit Indonesia

Sawit Indonesia Expo 2023 di Riau, Pekanbaru. Provinsi Riau Jadi Barometer Kebijakan dan Industri Kelapa Sawit Indonesia.


KELAPA SAWIT - JAKARTA. Provinsi Riau telah menjadi barometer industri kelapa sawit Indonesia dari aspek kebijakan dan industri. Provinsi beribukota Pekanbaru ini memiliki luas perkebunan dan produksi sawit terbesar di Indonesia. 

Gubernur Riau, H. Syamsuar, mengungkapkan bahwa Provinsi Riau memiliki komoditi kelapa sawit terluas di Indonesia, mencakup 3,38 Juta Hektar. 

Ini diungkapkan saat pembukaan Sawit Indonesia Expo dan Promosi Sawit Baik Riau, yang diadakan oleh Majalah Sawit Indonesia pada 8-9 Agustus 2023 di Pekanbaru.

Peran perkebunan, khususnya industri kelapa sawit, memiliki dampak nyata terhadap ekonomi Indonesia secara keseluruhan dan Provinsi Riau khususnya. 

Baca Juga: Pemerintah Lobi agar ISPO dan RSPO Diakui di UU Anti Deforestasi Uni Eropa #

"Industri kelapa sawit juga berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi Riau, dengan pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau meningkat 4,55% pada 2022 dibandingkan dengan 3,36% pada 2021," ujar Syamsuar seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (10/8).

Riau saat ini merupakan acuan kebijakan kelapa sawit di Indonesia. Sebagai contoh, Pemerintah Provinsi Riau melalui Pergub Nomor 77/2020 mengenai Tatacara Penetapan Harga TBS Kelapa Sawit Produksi Pekebun, yang menciptakan sejarah sebagai inisiatif pertama di Indonesia.

Salah satu terobosan penting lainnya adalah penetapan harga TBS Mitra Swadaya di Riau, menjadikannya provinsi pertama di Indonesia yang memiliki tabel harga rendemen untuk pekebun swadaya, mulai 19 Juni 2023.

Syamsuar menjalin kerjasama program "JAGA ZAPIN" bersama Kejaksaan Tinggi Riau untuk meningkatkan pendapatan petani dan kesejahteraan masyarakat pekebun Riau.

Ketua Pelaksana Sawit Indonesia Expo 2023, Qayuum Amri, menjelaskan bahwa kepemimpinan Riau dalam kebijakan kelapa sawit adalah alasan di balik penyelenggaraan Sawit Indonesia Expo 2023 dan Promosi Sawit Baik Riau. 

Baca Juga: BPDPKS: Penyaluran Insentif Program B35 Mencapai Rp 4,04 triliun

Produksi sawit Riau, yang mencapai 10 juta ton, merupakan yang terbesar di Indonesia, dan terdapat juga kawasan industri hilir sawit untuk nilai tambah produk turunan.

Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Gulat Manurung, mengungkapkan bahwa kegiatan ini memiliki dampak besar pada pemahaman masyarakat tentang rantai nilai kelapa sawit. Industri ini melibatkan 42% petani sawit (6,87 juta hektar) dari total perkebunan sawit Indonesia (16,38 juta hektar).

Gulat berharap penyelenggaraan Sawit Indonesia Expo akan kembali ke Riau tahun depan karena antusiasme petani dan perusahaan yang hadir.

Pameran Sawit Indonesia Expo 2023 dan Promosi Sawit Baik Riau dibuka oleh Gubernur Riau, Drs. H. Syamsuar, Msi, bersama jajaran Forkompida, termasuk Kapolda Riau Irjen. Pol. Mohammad Iqbal, S.I.K., M.H., Danrem 031/Wirabima Brigadir Jenderal TNI Dany Rakca Andalasawan, S.A.P., M.Han., Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Riau Hendrizal Husin, SH., MH., dan Wakil Ketua DPRD Riau Syafaruddin Poti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru