Jakarta. Polemik penyelesaian proyek 6 ruas tol dalam kota Jakarta akhirnya menunjukkan titik terang. Proyek ini tetap berlanjut.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama sempat mengirimkan surat pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) terkait usulan pengalihan kewenangan pembebasan lahan dari pemerintah pusat ke pemerintah provinsi. Namun ternyata proyek ini sudah diputuskan untuk dilanjutkan.
Perusahaan pemegang konsesi PT Jakarta Tollroad Development mengaku sudah mendapatkan perintah meneruskannya. “Kami sudah bicara dengan beliau (pak Ahok) dan prinsipnya beliau yang tadinya belum tahu setelah dilaporkan sedang dalam proses malah meminta dipercepat,” terang Frans S. Sunito, Direktur Utama PT Jakarta Tollroad Development kepada KONTAN, Rabu (2/3).
Apalagi menurutnya proyek tersebut termasuk bagian dalam Perpers No 3 tahun 2016. Kata Frans sekarang perseroan juga tengah dalam proses untuk bisa segera memulai proses kontruksi. Menurutnya sejauh ini kendala terbesar proyek jalan bebas hambatan sepanjang 69,77 km tersebut masih berkutat pada persoalan tanah.
Rencananya kalau proses pembebasan lahan bisa segera diselesaikan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Jakarta Tollroad akan segera memprioritaskan memulai pengerjaan ruas tol dari barat ke timur. Adapun ruas yang dimaksud adalah ruas tol Semanan-Sunter sepanjang 20,23 km dan ruas tol Sunter-Pulo Gebang sepanjang 9,44 km.
“Kita harapkan bisa mulai tahun ini,” paparnya.
Adapun keenam ruas tol yang masuk dalam proyek 6 ruas tol Jakarta adalah ruas tol Semanan-Sunter sepanjang 20,23 km, ruas tol Sunter-Pulo Gebang 9,44 km, ruas tol Duri Pulo-Kampung-Melayu sepanjang 12,65 km, ruas tol Kemayoran-Kampung Melayu sepanjang 9,6 km, ruas tol Ulujami-Tanah Abang 8,7 km dan ruas tol Pasar Minggu-Casablanca sepanjang 9,16 km.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News