Proyek kereta cepat serap 40.000 pekerja

Selasa, 03 Mei 2016 | 16:30 WIB Sumber: Antara
Proyek kereta cepat serap 40.000 pekerja


BANDUNG.  Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat meminta kepada PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) segera menyerahkan daftar kebutuhan tenaga kerja dalam proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

"Informasinya, proyek Kereta Cepat ini akan mempekerjakan 40.000 orang dari 2016-2018. Jadi diminta tanpa diminta seharusnya mereka sudah mengajukan daftar detail ke Pemprov Jabar," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Barat Ferry Sofwan Arief, di Bandung, Selasa (3/5).

Menurut dia, nantinya Pemprov Jawa Barat dan delapan daerah yang dilewati proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini bisa mempersiapkan untuk menyuplai tenaga kerja yang dibutuhkan.

Langkah tersebut, menurut dia, dinilai bisa memberikan kesempatan pada tenaga kerja lokal lebih dulu ketimbang tenaga kerja asing.

"PT KCIC sampai sekarang belum resmi menyampaikan pada gubernur dan kepala daerah tentang kebutuhan tenaga kerja," ujarnya.

Dikatakan dia dalam daftar tersebut KCIC harus merinci kebutuhan tenaga kerja sektor konstruksi apa saja dan deetil pekerjaan sektor konstruksi akan memudahkan pihaknya bersama daerah mencari tenaga kerja yang sesuai peruntukan.

"Sehingga jika demand-nya sudah ada, kami jelas lakukan persiapan supply-nya. Lokasi proyek lebih banyak di Jabar karena itu kita harus bersama-sama membahasnya," kata dia.

Selain itu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat meminta kepada PT KCIC (Kereta Cepat Indonesia China) untuk memprioritaskan tenaga kerja lokal dalam proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

"Kami ingin tenaga kerja dalam negeri lebih diutamakan, diprioritaskan sebelum tenaga kerja asing," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat Iwa Karniwa, di Gedung Sate Bandung.

Menurut dia beberapa hari lalu pihaknya menggelar rapat PT KCIC dan persoalan kebutuhan tentang tenaga kerja di dalam proyek ini belum dibahas secara mendalam.

"Saat ini kami masih membahas tentang percepatan penuntasan rencana tata ruang dan wilayah. Namun kami sarankan proyek ini memberi tempat pada tenaga kerja Indonesia atau lokal," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia

Terbaru