Proyek LRT Jakarta Fase 1B Capai 26,64% per Agustus, Uji Lintasan Akhir September

Kamis, 05 September 2024 | 14:05 WIB   Reporter: Amalia Nur Fitri
Proyek LRT Jakarta Fase 1B Capai 26,64% per Agustus, Uji Lintasan Akhir September

ILUSTRASI. Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B yang menghubungkan stasiun LRT Velodrome hingga Manggarai mencapai 26,64% hingga Agustus 2024.


LRT - JAKARTA. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencatat proses pembangunann LRT Jakarta Fase 1A (Kelapa Gading – Velodrome), dengan membangun LRT Jakarta Fase 1B yang menghubungkan stasiun LRT Velodrome hingga Manggarai, sudah mencapai 26,64% hingga Agustus 2024. 

Pekerjaan persiapan proyek LRT Jakarta yang dilakukan adalah seperti pemasangan pagar, pemindahan utilitas, dan relokasi pohon, sudah hampir selesai. 

Direktur Teknik dan Pengembangan Jakpro, Dian Takdir menyampaikan proyek LRT Jakarta Fase 1B dikerjakan dari dua sisi, yakni dari zona Velodrome – Pramuka dan zona Pramuka – Manggarai. Pembangunan jalur LRT Jakarta Fase 1B (Velodrome –Manggarai) juga dilakukan untuk mendukung Manggarai sebagai stasiun sentral. 

Baca Juga: Pemerintah Terus Kebut Proyek Strategis Nasional

"Kami berharap pembangunan LRT Jakarta Fase 1B rute Velodrome-Manggarai menjadi solusi kemacetan dan meningkatkan penggunaan transportasi publik, sehingga mengurangi kemacetan di Kota Jakarta," ujarnya, Kamis(5/9). 

Jakpro juga mengoptimalkan teknologi monitoring berupa dashboard yang terhubung dengan Building Information Modelling (BIM). 

Melalui BIM, Jakpro melakukan monitoring menyeluruh terhadap progres pembangunan LRT Jakarta, sehingga dapat menjadi peringatan dini jika terjadi ketidaksesuaian kualitas atau desain. Data yang tersimpan di BIM akan menjadi bank data untuk keseluruhan proyek LRT Jakarta Fase 1B.

Melihat perkembangan ini, Dian optimistis pekerjaan LRT Jakarta Fase 1B dapat diselesaikan pada kuartal 3 tahun 2026 sesuai target.

 “Konstruksi LRT Jakarta Fase 1B (Velodrome - Manggarai) akan berlangsung selama 36 bulan,” ujarnya. 

Lebih lanjut, hingga saat ini telah dilakukan pemotongan dan relokasi 616 pohon dari target 662 pohon. Adapun pekerjaan utama seperti pengeboran tiang bor pondasi, penempatan tiang bor pondasi masih terus diakselerasi untuk sepanjang jalur LRT 6,4 km. 

Baca Juga: Jalur Jabodetabek Masih Menjadi Andalan Jaringan Infrastruktur Kereta Api

Total terdapat 612 titik borepile atau tiang bor pondasi yang sudah ditempatkan serta 61 titik pilecap atau tapak pondasi yang sudah terpasang. Sementara itu, pekerjaan utama lainnya seperti penempatan balok jembatan, baik yang terbuat dari beton maupun baja, plat lantai (slab), serta pengecoran parapet juga sedang berlangsung. 

Balok jembatan merupakan struktur utama pendukung rel kereta. Satu span atau bentang di antara 2 tiang kolom penyangga jembatan atau pier, akan terdiri dari dua balok jembatan. 

Kedua balok jembatan akan disambungkan menjadi satu menggunakan balok diafragma. 

Setelah itu, akan dipasang rel dan sistem sumber listrik penggerak kereta, baik pada viaduct maupun di Stasiun Rawamangun, dengan target untuk siap dilakukan uji lintasan/test track pada akhir September 2024.

Jalur yang akan dibangun pada fase 1B ini sepanjang 6,4 kilometer dan akan terdapat 5 stasiun, yaitu Stasiun Rawamangun, Stasiun Pramuka BPKP, Stasiun Pasar Pramuka, Stasiun Matraman, dan Stasiun Manggarai. 

"Ditargetkan dengan terbangunnya fase 1B ini nantinya akan membawa 80.000 penumpang per hari secara bertahap,"  papar Dian. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi

Terbaru