PTPN X siap bangun pabrik bioetanol baru

Senin, 16 Februari 2015 | 11:14 WIB Sumber: Antara
PTPN X siap bangun pabrik bioetanol baru

ILUSTRASI. 5 Manfaat Squat untuk Wanita.


SURABAYA. PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X siap membangun satu pabrik bioetanol di Pabrik Gula Ngadiredjo, Kediri. Kemampuan pabrik yang direncanakan berkapasitas 30.000 kiloliter per tahun ini, akan mengimbangi pabrik serupa di Mojokerto.

"Bahan baku bioetanol dari tetes tebu kami cukup melimpah," kata Direktur Utama PTPN X, Subiyono di Surabaya, Jatim, Senin (15/2).

Subiyono memperkirakan, dengan produksi tetes tebu sebesar 292.500 ton, maka bisa dibangun satu lagi pabrik bioetanol berkapasitas 30.000 kl per tahun.

Saat ini, produksi tetes tebu PTPN X bisa digunakan untuk dua pabrik bioetanol. "Kalau sampai sekarang, kami sudah punya satu pabrik di Mojokerto," ujarnya.

Ia menjelaskan, tetes tebu akan lebih menguntungkan jika diolah sendiri ketimbang dijual mentahan ke pabrik pengolah lain semisal perusahaan bumbu makanan. "Oleh karena itu, kami ingin mempunyai satu lagi pabrik bioetanol di Kediri," ucapnya.

Ia menambahkan, pabrik bioetanol di kompleks pabrik gula Ngadiredjo Kediri, diprediksi bisa menghasilkan pendapatan sebesar Rp 294 miliar per tahun. Rinciannya, penjualan bioetanol Rp 276 miliar dan penjualan CO2 Rp 18 miliar. Hitungannya, dengan asumsi harga bioetanol Rp 9.200 per liter dan harga CO2 Rp 1.500 per liter.

"Investasi pembangunan pabrik bioetanol di Kediri sebesar Rp 525 miliar yang diharapkan datang dari penyertaan modal negara Rp 450 miliar dan kas internal PTPN X Rp 75 miliar," tuturnya.

Ia menyebutkan, selain pabrik bioetanol, PTPN X mengajukan rencana bisnis pembangunan proyek cogeneration di tiga pabrik gula, yaitu PG Ngadiredjo (Kediri), PG Tjoekir (Jombang), dan PG Gempolkrep (Mojokerto). Cogeneration adalah program pembangkit listrik berbasis bahan baku ampas tebu (bagasse).

"Untuk cogeneration di PG Ngadiredjo berkapasitas 20 Mega Watt (MW), PG Tjoekir 10 MW, dan PG Gempolkrep 20 MW. Total investasi tiga cogeneration itu adalah Rp 246 miliar," kata Subiyono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia
Terbaru